Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa pemain paylater mengatakan angka kredit macet di layanannya masih terjaga atau berada di bawah 5%. Misalnya di PT Akulaku Finance Indonesia (Akulaku) pada periode Februari 2023 yang memiliki Non Performing Financing (NPF) dengan nilai 0,86%.
“NPF masih terjaga dengan baik,” ujar Direktur Akulaku Efrinal Sinaga kepada Kontan, dalam minggu ini.
Adapun ke depannya Efrinal berharap Akulaku paylater dapat bertumbuh sebesar 15—17%.
Sementara itu, Maupaylater milik PT Astra Welab Digital Arta (Maucash) sampai hari ini juga memiliki angka NPL yang masih stabil.
Baca Juga: Faspay Catat Kenaikan Transaksi Lebih dari 100% Sepanjang Tahun 2022
“Tidak ada lonjakan siginifikan dan balik lagi memang Maucash secara portofolio Maupaylater-nya tidak terlalu besar,” ujar Direktur Chief Marketing Officer Maucash Indra Suryawan.
Indra menyebut bahwa segmen paylater di Maucash ini lebih banyak digunakan oleh customer-customer setia mereka saja, dan secara kuota masih di bawah angka 5%.
Dia menambahkan kalau kalau usecase paylater cuma fokus untuk pembayaran tiket, seperti tiket hotel serta untuk pembayaran kebutuhan hidup sehari-hari, seperti pembayaran listrik, pembayaran Pajak, dan air.
Ke depannya, Maucash menargetkan pertumbuhan Maupaylater dengan melihat segmen pembiayaan untuk industri pariwisata, terutama di segi ticketing dan hotel yang akan digenjot pertumbuhannya.
Baca Juga: Industri Fintech Syariah Siap Memetik Berkah dari Ramadan
“Penjualan travel digital ini kemungkinan kita targetkan bakal ada peningkatan,” tandas Indra.
Meski demikian, Maucash cukup berhati-hati dalam memainkan bisnis paylater-nya. Indra mengatakan dengan risiko yang cukup tinggi, jadi mereka menargetkan pertumbuhan yang tidak terlalu agresif, namun bijak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News