Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia mencetak pertumbuhan premi yang cukup signifikan dibanding tahun lalu yakni 20%. Angka ini naik dari Rp 1,6 triliun pada akhir tahun lalu menjadi Rp 1,8 triliun per November ini.
Melirik potensi tahun depan, perusahaan yang dikenal dengan nama Mandiri Inhealth ini optimistis akan mencetak pertumbuhan tinggi lagi. Direktur Utama Mandiri Inhealth, Iwan Pasela yakin, Mandiri Inhealth bisa bertumbuh minimal 20% di tahun depan. Potensi itu datang karena ia menilai, badan usaha sudah berkewajiban memberikan jaminan kesehatan pada pegawai dan keluarganya.
Iwan mengatakan, upaya untuk mencapai target merupakan tantangan serius yang harus disambut dengan optimistis. Oleh karenanya, Mandiri Inhealth terus menyediakan produk dengan keuntungan yang baru bagi konsumennya. "Itu masih kami evaluasi," katanya saat dihubungi Kontan.co.id pada Rabu, (27/12).
Salah satu strategi Mandiri Inhealth untuk penetrasi pasar di 2018 dengan semakin memperkenalkan produk coordination of benefit (COB) yang dilakukan bersama Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan). Cakupan BPJS Kesehatan yang luas membuka peluang bagi pertumbuhan premi Mandiri Inhelath di tahun depan.
COB termasuk dalam produk managed care. Pada portofolio anak perusahaan Bank Mandiri itu, managed care berkontribusi paling dominan terhadap pendapatan premi per November sebesar 65%. Sisanya indemnity sekitar 20% dan 15% lainnya berasal dari asuransi jiwa. "Jadi total asuransi kesehatan sekitar 85%," kata Iwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News