Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penyaluran pembiayaan modal kerja oleh perusahaan pembiayaan atau multifinance menunjukkan pergerakan positif.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran pembiayaan modal kerja multifinance tumbuh 8,86% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 51,03 triliun per Juli 2025.
Sebaliknya, kredit modal kerja perbankan hanya tumbuh 3,08% secara tahunan (YoY), jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu yang sebesar 11.6%.
Praktisi dan Pengamat Industri Pembiayaan, Jodjana Jody menilai tren ini mengindikasikan bahwa masyarakat semakin mempertimbangkan multifinance sebagai alternatif sumber pembiayaan.
Baca Juga: CIMB Niaga Finance Bidik Pembiayaan Modal Kerja Rp 741 Miliar pada Sisa Tahun 2025
“Pembiayaan sekarang jadi isu di tengah melemahnya daya beli, sehingga orang lebih mencari kemudahan. Hal ini ada di multifinance sehingga fleksibilitas pendanaan akan lebih tinggi di sana,” ujar Jody kepada Kontan, Senin (15/9/2025)..
Menurut Jody, multifinance memiliki keunggulan utama pada kecepatan dan kemudahan proses dibandingkan bank. Hal ini membuatnya menarik bagi masyarakat atau pelaku usaha yang membutuhkan pendanaan cepat.
“Namun bila dibandingkan dengan suku bunga, maka multifinance akan kalah karena sumber pendanaan multifinance mayoritas juga dari bank,” jelasnya.
Lebih lanjut, Jody menyebutkan bahwa fokus multifinance saat ini memang mengarah pada pembiayaan modal kerja dan multiguna. Segmen ini dinilai potensial karena memiliki pasar yang luas dan kebutuhan dana yang relatif tidak terlalu besar.
“Sedangkan untuk investasi, biasanya diambil oleh usaha yang lebih mapan sehingga lebih sensitif ke faktor bunga,” tuturnya.
Baca Juga: Pertumbuhan Pembiayaan Alat Berat Diproyeksi Tak Capai Dua Digit Tahun Ini
Selanjutnya: PPN DTP Dongkrak Penjualan Perumahan, Daya Beli Masih Jadi Tantangan
Menarik Dibaca: Review Poco X6 Pro Tawarkan Layar AMOLED yang Menawan, Ini Ulasan Lengkapnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News