Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Maraknya keluhan masyarakat terkait penawaran kartu kredit melalui saluran telepon seluluer sudah menjadi catatan oleh para bankir. Bankir menyarankan, ada baiknya nasabah lebih berhati-hati dalam memberikan data-data pribadi ke pihak lain, termasuk penyedia layanan kredit.
Direktur Consumer Banking BNI Darmadi Sutanto mengaku prihatin dengan kian banyaknya keluhan masyarakat yang merasa terganggu dengan tawaran-tawaran kredit dari bank, terutama untuk kartu kredit. "Ini memprihatinkan, karena data seseorang bisa kemana-mana. Bank memang sedang gencar memacu tenaga pemasaran alias sales marketing-nya untuk meningkatkan penjualan melalui bermacam cara. Jadi ini memang menjadi pe-er kita semua bagaimana agar bisa lebih tertib," ujarnya di Jakarta, Selasa (9/11).
Darmadi mengakui, dalam memacu penjualan kartu kredit, bank banyak juga memanfaatkan tenaga pemasaran outsourcing. Namun, menurutnya, meskipun menggunakan tenaga outsourcing, standar kerjanya sama dengan tenaga pemasaran langsung dari bank. "Tenaga outsourcing tetap di bawah manajemen kami, bukan jadi masalah tenaga pemasarannya, tapi memang perlu ada penertiban," jelas Darmadi.
Dia menyarankan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam membagi data pribadi, apakah itu lewat internet maupun saat mendapatkan tawaran-tawaran kredit entah itu di pusat perbelanjaan maupun di tempat lain. "Kita jangan mudah percaya dan harus waspada agar tidak menjadi korban penipuan," tegasnya.
Seperti diketahui, keluhan masyarakat semakin banyak terkait penawaran kartu kredit lewat telepon. Banyak masyarakat yang mengaku heran mengapa nomer telepon mereka bisa diakses oleh orang-orang tak dikenal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News