Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Maybank Indonesia Tbk yakin moratorium nikel atau penangguhan sementara terhadap pembangunan maupun perizinan baru smelter nikel berteknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) tak akan berdampak pada kredit ke sektor ini.
Hal ini menyusul kabar desakan moratorium smelter nikel akibat turunnya permintaan dari importir utama nikel Tanah Air, yakni China. Hal ini kemudian berimbas pada turunnya produksi dan harga nikel.
Presiden Direktur Maybank, Steffano Ridwan mengatakan, kredit ke sektor nikel tak akan terlalu berdampak lantaran pihaknya telah mendiversifikasi portofolio kredit untuk menjaga keseimbangan yang sehat.
“Walaupun misalkan harga nikel sedang turun, bukan berarti semua nasabah akan terimbas,” ujar Steffano kepada Kontan, Rabu (11/6).
Baca Juga: Naik 265,1% YoY, Maybank Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp 376 Miliar
Meski tak menyebut angka, dia mengaku permintaan kredit nikel masih bergerak normal. Dengan demikian, pihaknya mengaku belum berencana menghentikan aliran kredit ke sektor ini.
“Kalau porsinya masih ada dan kebetulan nasabahnya juga memenuhi semua kriteria, tentunya tidak akan berhenti,” lanjut Steffano.
Secara keseluruhan, saat ini kredit ke sektor pertambangan dinilai Steffano masih prospektif.
Namun tentu, dia tak menampik kenyataan bahwa setiap industri memiliki siklus hidupnya masing-masing.
Baca Juga: Pacu Bisnis UKM, Maybank Indonesia Perkuat Customer Centricity dan Perluas Kemitraan
“Masih prospektif tentunya, dan semua industri termasuk pertambangan mempunyai cycle business setiap masa,” ucapnya.
Sebagai catatan, total penyaluran kredit Maybank sepanjang 2024 naik 10% secara tahunan (YoY) mencapai Rp 127 triliun dari Rp 116 triliun di tahun sebelumnya. Kredit nonritel, yang mencakup kredit investasi, tumbuh 19,7% YoY mencapai Rp 36,7 triliun.
Adapun, rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) gross-nya sebesar 2,68%.
Baca Juga: Maybank Indonesia Beri Fasilitas Kredit Untuk Vinfast Senilai US$ 20 juta
Selanjutnya: Butuh Anggaran Bansos Jumbo untuk Tekan Kemiskinan, Celios Sarankan Hal Ini
Menarik Dibaca: Liburan Sekolah, Hotel di Batam Hadirkan Kamar dengan Desain Karakter Anak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News