kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   18.000   0,94%
  • USD/IDR 16.237   -59,00   -0,36%
  • IDX 7.204   -18,09   -0,25%
  • KOMPAS100 1.050   -5,82   -0,55%
  • LQ45 808   -2,58   -0,32%
  • ISSI 232   -0,90   -0,38%
  • IDX30 419   -2,36   -0,56%
  • IDXHIDIV20 491   -2,76   -0,56%
  • IDX80 118   -0,50   -0,42%
  • IDXV30 119   -1,87   -1,54%
  • IDXQ30 135   -0,26   -0,19%

Maybank Yakin Permintaan Kredit Nikel Tak Akan Terganggu Isu Moratorium


Rabu, 11 Juni 2025 / 20:00 WIB
Maybank Yakin Permintaan Kredit Nikel Tak Akan Terganggu Isu Moratorium
ILUSTRASI. Presiden Direktur PT Bank Maybank Indonesia, Steffano Ridwan di Kantor Pusat, Senayan, Jakarta, Selasa (17/12). KONTAN/Melly Anne/17/12/2024


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Maybank Indonesia Tbk yakin moratorium nikel atau penangguhan sementara terhadap pembangunan maupun perizinan baru smelter nikel berteknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) tak akan berdampak pada kredit ke sektor ini.

Hal ini menyusul kabar desakan moratorium smelter nikel akibat turunnya permintaan dari importir utama nikel Tanah Air, yakni China. Hal ini kemudian berimbas pada turunnya produksi dan harga nikel.

Presiden Direktur Maybank, Steffano Ridwan mengatakan, kredit ke sektor nikel tak akan terlalu berdampak lantaran pihaknya telah mendiversifikasi portofolio kredit untuk menjaga keseimbangan yang sehat. 

“Walaupun misalkan harga nikel sedang turun, bukan berarti semua nasabah akan terimbas,” ujar Steffano kepada Kontan, Rabu (11/6).

Baca Juga: Naik 265,1% YoY, Maybank Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp 376 Miliar

Meski tak menyebut angka, dia mengaku permintaan kredit nikel masih bergerak normal. Dengan demikian, pihaknya mengaku belum berencana menghentikan aliran kredit ke sektor ini.

“Kalau porsinya masih ada dan kebetulan nasabahnya juga memenuhi semua kriteria, tentunya tidak akan berhenti,” lanjut Steffano.

Secara keseluruhan, saat ini kredit ke sektor pertambangan dinilai Steffano masih prospektif. 

Namun tentu, dia tak menampik kenyataan bahwa setiap industri memiliki siklus hidupnya masing-masing.

Baca Juga: Pacu Bisnis UKM, Maybank Indonesia Perkuat Customer Centricity dan Perluas Kemitraan

“Masih prospektif tentunya, dan semua industri termasuk pertambangan mempunyai cycle business setiap masa,” ucapnya.

Sebagai catatan, total penyaluran kredit Maybank sepanjang 2024 naik 10% secara tahunan (YoY) mencapai Rp 127 triliun dari Rp 116 triliun di tahun sebelumnya. Kredit nonritel, yang mencakup kredit investasi, tumbuh 19,7% YoY mencapai Rp 36,7 triliun.

Adapun, rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) gross-nya sebesar 2,68%.

Baca Juga: Maybank Indonesia Beri Fasilitas Kredit Untuk Vinfast Senilai US$ 20 juta

Selanjutnya: Butuh Anggaran Bansos Jumbo untuk Tekan Kemiskinan, Celios Sarankan Hal Ini

Menarik Dibaca: Liburan Sekolah, Hotel di Batam Hadirkan Kamar dengan Desain Karakter Anak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×