kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Mei 2020, BI mencatat transaksi uang elektronik tumbuh tinggi


Kamis, 16 Juli 2020 / 21:00 WIB
Mei 2020, BI mencatat transaksi uang elektronik tumbuh tinggi
ILUSTRASI. Konsumen memindai?QR code untuk melakukan pembayaran dengan aplikasi uang elektronik


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat minat masyarakat terhadap transaksi secara digital maupun elektronik meningkat pada Mei 2020.

Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, ini terlihat dari transaksi uang elektronik (UE) pada Mei 2020 yang tumbuh tinggi 17,31% yoy. Selain itu, ada juga peningkatan dari volume transaksi digital banking sebesar 30,33% yoy. 

"Demikian pula elektronifikasi transaksi keuangan pemerintah daerah berkembang pesat sejalan dengan program digitalisasi sistem pembayaran BI," kata Perry, Kamis (16/7) via video conference. 

Baca Juga: Begini pertumbuhan transaksi LinkAja di bank Himbara

Perkembangan positif ini menunjukkan kalau minat masyarakat terhadap transaksi ekonomi dan keuangan digital semakin meningkat, apalagi di tengah pandemi Covid-19. 

Seiring dengan meningkatnya transaksi digital dan elektronik, BI melihat uang kartal yang diedarkan (UYD) pada Juni 2020 tumbuh sebesar 2,34% yoy menjadi Rp 744,9 triliun. Sayangnya, perkembangannya masih terbatas akibat menurunnya aktivitas ekonomi pada kuartal II-2020. 

Sejalan dengan kondisi tersebut, gabungan transaksi nontunai menggunakan ATM, Kartu Debit, Kartu Kredit dan uang elektronik pada Mei 2020 turun 24,46% yoy. 

Untuk ke depannya, BI akan terus mempercepat implementasi blueprint sistem pembayaran Indonesia 2025 untuk mendukung aktivitas keonomi dan keuangan digital di era new normal. Selain itu ini juga upaya untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional dan mempercepat inklusi ekonomi dan keuangan. 

"BI juga akan memperkuat sinergi dengan pemerintah dan otoritas terkait, untuk mendukung penyaluran bantuan sosial nontunai dalam rangka pemulihan ekonomi," tandas Perry. 

Baca Juga: Perbanyak cara pembayaran, Blibli gandeng OVO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×