Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Proses akuisisi PT Bank Windu Kentjana International Tbk terhadap Bank Antardaerah diperkirakan akan rampung tahun ini juga. Saat ini, proses penggabungan sedang berlangsung setelah kedua belah pihak menandatangani perjanjian jual beli bersyarat yang tertuang dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia pada 1 Juli 2015 lalu.
Luianto Sudarmana, Direktur Utama Bank Windu mengatakan, perseroannya akan menjadi pihak yang menerima penggabungan. Adapun, akuisisi terhadap Bank Antardaerah sebanyak 100%. "Tahun ini rampung. Prosesnya sedang berjalan," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (8/7).
Sayangnya, Luianto belum bersedia merinci perkembangan dari aksi korporasinya tersebut. Ia juga belum mau membeberkan rencana bisnis yang akan dijalaninya setelah penggabungan rampung. Yang pasti, ia melanjutkan, pihaknya tidak berencana untuk mengubah nama perseroan.
Merger Bank Windu dan Bank Antardaerah, ia klaim, akan memperkuat segmen bisnis masing-masing bank. Yakni, usaha kecil dan menengah (UKM). Penggabungan usaha juga akan menambah luas jaringan operasional perseroan.
Sebelumnya, Luianto menyebutkan, aksi korporasi emiten berkode MCOR ini sebagai upaya untuk mendukung perkembangan usaha Bank Windu. "Hal ini sejalan juga dengan arah kebijakan konsolidasi perbankan nasional," terang dia.
Saat ini, Bank Windu memiliki 77 jaringan kantor. Sebagian besar terkonsentrasi di wilayah Barat Indonesia. Sementara, Bank Antardaerah, berdasarkan situs resmi perseroan, beroperasi lewat 30 kantor cabang, cabang pembantu, kas dan service point di Jawa Timur, Denpasar, serta Mataram.
Per Mei 2015, Bank Windu tercatat memiliki aset Rp 10,09 triliun dan Bank Antardaerah beraset Rp 1,98 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News