Reporter: Annisa Fadila | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi covid-19 yang masih belum tertuntaskan membuat industri fintech syariah makin geliat dalam menyalurkan pembiayaan. Ambil contoh, Pemain fintech peer to peer (P2P) lending PT ALAMI Fintek Sharia mencatat, di paruh pertama tahun 2020 ini pihaknya telah menyalurkan Rp 78 miliar, sementara tahun lalu hanya Rp 8 miliar.
CEO & Founder ALAMI Dima Djani menyebutkan, meski sebelumnya terdapat kendala dalam pendanaan, namun pihaknya dapat mengatasi hal itu dengan menyasar sektor yang tidak terdampak oleh covid. Beberapa diantaranya seperti kesehatan, pangan maupun logistik.
“Memang saat ini kami melihat bisnis Alami tidak terpengaruh dari sisi pembiayaan, tapi dari pendanaan yang sebelumnya sempat terkendala. Namun, sejak bulan Juni telah normal kembali” ujar Dima kepada Kontan.co.id (9/8).
Baca Juga: Ini daftar lengkap 158 fintech yang mengantongi izin dari OJK
Asal tahu saja Dima bilang, adapun faktor utama dalam kenaikan tersebut ialah maraknya keinginan masyarakat untuk melakukan pendanaan maupun pembiayaan syariah. Oleh sebabnya, ke depan perusahaan berencana untuk membidik sektor kesehatan guna meningkatkan jumlah lender maupun borrower.
“Saat ini penyaluran pinjaman banyak di sektor logistik dan pangan, tapi ke depan kita sudah berencana untuk garap kesehatan. Meski pendanaan yang disalurkan melonjak, namun kami juga telah menyusun strategi untuk menjaga NPL. Misalnya dengan sistem credit engine yang selalu di improve, menciptakan produk yang aman secara risiko dan disiplin dalam monitor portofolio industri,” tambahnya.
Sementara PT Ammana Fintek Syariah mengklaim di semester I pendanaan yang telah disalurkan mencapai Rp 115 miliar. CEO & Founder Ammana Fintek Syariah Luthfi Adhiansyah bilang, pendanaan mengalami peningkatan di sektor e-commerce financing. Untuk diketahui, adapun Non Performing Loan (NPL) Ammana saat ini di level 3,57%.
Baca Juga: Pertumbuhan premi diproyeksi minus, asuransi umum pangkas target kinerja tahun ini
Asosiasi Fintech Syariah (AFSI) membenarkan, 50% portofolio bisnis fintech syariah mengalami kenaikan. Ketua AFSI Ronald Wijaya menyatakan, meski di beberapa waktu tengah menghadapi tantangan, ke depan diprediksi bisnis fintech syariah akan membaik.
“Karena sampai saat ini jika dilihat fintech masih menjadi alternatif buat pembiayaan, sehingga banyak proyek yang biasanya mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan. Namun, sekarang fintech dijadikan sebagai alternatif. Oleh karenanya, secara keseluruhan perkembangan fintech syariah masih tumbuh positif, terbukti dari portofolionya,” kata Ronald.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News