Reporter: Merlinda Riska | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BADUNG. PT Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR, anggota indeks Kompas100) fokus membangun sistem digital di tahun ini. Salah satunya adalah dengan melakukan soft launching QR Code Indonesia Standar (QRIS) pada 31 Agustus mendatang.
Direktur Utama BJB Yuddy Renaldi menyatakan, Bank BJB telah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia (BI) untuk bisa merilis QRIS.
Baca Juga: Suku bunga turun, bank berlomba genjot fee based income
"Alhamdulillah, QRIS sudah disetujui BI. Tanggal 31 Agustus nanti, kami mau softlaunching di sekitar Braga, Bandung. Kami ingin agar masyarakat bisa segera merasakan langsung user experience terkait QR Code BJB," katanya pada acara media gathering BJB, Sabtu (24/8).
Yuddy mengakui tren digital tengah melanda semua industri termasuk industri perbankan. Untuk itu, tak hanya QR Code yang akan diluncurkan. Tapi ada juga beberapa inisiatif lain dalam rangka program digitalisasi ini di antaranya adalah e-form dan cash recycling machine (CRM).
Direktur Operasional BJB Teddy Setiawan menjelaskan, layanan e-form ditujukan guna memudahkan sistem pembukaan rekening. Di mana pelanggan yang ingin membuka tabungan bisa registrasi secara online.
Baca Juga: Penuhi ketentuan, OJK cabut sanksi pembekuan usaha Tirta Finance
"CRM atau mesin yang bisa sekaligus setor dan tarik tunai ini rencananya bisa ada akhir tahun ini," jelasnya. Yang paling penting, BJB siap mengantisipasi isu utama dalam layanan digital.
"Isu besarnya di digitalisasi perbankan adalah kesiapan sistem. Kami sudah coba sistem kami saat uji coba 17 Agustus kemarin, ada 1.500 nasabah yang masuk ke sistem dan tidak hang. Saat ini, fee based e-wallet payment kami ada 3.500 nasabah. Ke depannya, kami berharap bisa terus bertambah," jelas dia.
Teddy bilang, untuk menjadikan BJB sebagai bank digital, bukan sekedar sistem dan infrastruktur yang disiapkan, tapi juga sumber daya manusia (SDM) di BJB.
Baca Juga: Kasus novasi BTN, Kejagung sudah kantongi nama tersangka?
Contohnya, SDM BJB akan senantiasa mengedukasi nasabahnya untuk melakukan pembayaran secara digital untuk pembayaran layanan PBB-P2, E-Samsat, T-Samsat, Samsat J'bret, Sambat, IBC dan KKP.
"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas user experience BJB Digi agar semakin user friendly. Dan mendukung upaya Pemda untuk program smart city," imbuhnya.
Yuddy menambahkan, program digitalisasi ini merupakan komitmennya untuk bisa membuat BJB memiliki kinerja yang terus tumbuh berkelanjutan.
Baca Juga: Klaim asuransi kredit naik lebih tinggi dari pertumbuhan premi, ini kata AAUI
Dampak positif dari program digitalisasi ini adalah bisa meningkatkan rasio dana murah atau CASA (Current Account and Saving Account) rasio.
"CASA rasio saat ini masih ada di 45%. Idealnya itu 50%. Kami berharap dengan adanya inisiatif-inisiatif digitalisasi ini bisa menjadikan CASA rasio di akhir tahun 51%-55%," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News