kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.406.000   -6.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.664   19,00   0,11%
  • IDX 8.640   28,41   0,33%
  • KOMPAS100 1.190   5,25   0,44%
  • LQ45 854   4,57   0,54%
  • ISSI 309   2,52   0,82%
  • IDX30 440   2,31   0,53%
  • IDXHIDIV20 513   4,65   0,91%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 140   1,06   0,76%
  • IDXQ30 141   1,14   0,82%

Mitigasi Risiko, Pencadangan BTN Melonjak 99,71% di Oktober 2025


Kamis, 04 Desember 2025 / 17:32 WIB
Mitigasi Risiko, Pencadangan BTN Melonjak 99,71% di Oktober 2025
ILUSTRASI. Antrean nasabah untuk bertransaksi di Kantor PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Cabang Harmoni, Jakarta, Rabu (16/6/2021). 


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mencatat lonjakan pencadangan sebesar 99,71% secara tahunan mencapai Rp 4,97 triliun per Oktober 2025.

Direktur Risk Management PT Bank Tabungan Negara Tbk Setiyo Wibowo menilai, peningkatan beban pencadangan tahun ini disebabkan kenaikan risiko kredit pada beberapa segmen, sehingga sebagai bagian dari prinsip kehati-hatian, bank melakukan penguatan pencadangan untuk menjaga kualitas neraca dan ketahanan permodalan.

"Kami mencermati tren LaR industri mulai menurun di September, dan ini merupakan sinyal positif. Namun demikian, kami tetap berhati-hati karena kondisi ekonomi dan perilaku bayar debitur masih dalam proses normalisasi," jelas Setiyo kepada Kontan.co.id, Selasa (2/12/2025).

Baca Juga: BTN Telah Salurkan Kredit Program Perumahan Hingga Rp 1,3 Triliun

Oleh karena itu, Setiyo menilai tahun depan akan mengantisipasi tren yang lebih stabil, tetapi tetap menjaga kecukupan pencadangan sebagai langkah antisipatif.

Adapun strategi yang dilakukan BTN terkait pencadangan dan kualitas aset yakni dengan menjaga kualitas kredit secara menyeluruh melalui pendekatan yang lebih preventif dan berbasis data, antara lain, penyesuaian guideline portofolio agar lebih selektif terhadap segmen yang memiliki risiko meningkat.

Selain itu, perbaikan proses underwriting, termasuk penggunaan data analytics dan teknologi untuk meningkatkan kualitas keputusan kredit, penguatan tim collection dan implementasi teknologi untuk mendukung proses penagihan agar lebih cepat, akurat, dan efisien.

BTN juga melakukan penguatan monitoring portofolio dan early warning system untuk mendeteksi potensi penurunan kualitas kredit lebih dini.

"Dengan strategi tersebut, kami berharap kualitas aset terus membaik dan kebutuhan pencadangan dapat dikelola dengan lebih optimal," katanya.

Hingga saat ini, beban pencadangan BTN masih meningkat mengikuti dinamika risiko kredit yang belum sepenuhnya mereda. Sementara itu, LaR masih berada pada level yang dimonitor secara ketat.

Baca Juga: Perluas Layanan Digital, BTN Resmikan Gedung Baru Kanwil Jateng DIY

Bank menargetkan untuk menjaga rasio kecukupan pencadangan di level sekitar 120% sampai akhir tahun, dengan tingkat NPL menuju 3%. Menurut Setiyo, posisi tersebut akan memastikan bank tetap resilien di tengah ketidakpastian ekonomi tanpa menghambat kemampuan ekspansi kredit secara sehat.

“Kami tetap fokus menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan mitigasi risiko, sehingga bank dapat terus mendukung perekonomian dengan tetap menjaga kualitas aset yang solid,” tutupnya.

Selanjutnya: Begini Strategi Intra GolfLink Resorts (GOLF) Jaring Pemain Golf Baru

Menarik Dibaca: Promo The Body Shop Super Beauty Week 1-7 Desember 2025, Parfum-Face Wash Diskon 50%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×