Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) meresmikan wajah baru gedung Kantor Wilayah Jawa Tengah–DIY dan Digital Store Karang Ayu. Gedung baru yang menggabungkan desain modern dan bangunan heritage itu disebut menjadi simbol transformasi layanan BTN di wilayah Jateng dan DIY.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, pembaruan fisik kantor menjadi bagian dari agenda transformasi BTN dalam dua tahun terakhir.
“Banyak perubahan yang kami lakukan, baik operasional maupun tampilan kantor. Gedung baru ini untuk mendukung produktivitas dan kualitas layanan,” kata Nixon dalam keterangannya, Selasa (2/12/2025).
Lokasi kantor di Jalan Mgr. Sugiopranoto dinilai strategis karena berada di kawasan komersial dan perbankan Semarang. Gedung tersebut dilengkapi berbagai fasilitas, mulai dari basement, aula, ruang rapat, musholla, ruang laktasi, area hiburan, hingga sky garden dan rooftop.
Baca Juga: BTN Buka Kembali Kantor di Medan dan Aceh Pasca Banjir
BTN juga memodernisasi gedung heritage menjadi Digital Store pertama di Jawa Tengah dan ke-11 secara nasional. Layanan digital ini menggantikan fungsi teller dan customer service melalui sistem berbasis teknologi dan kecerdasan buatan.
Nasabah dapat membuka rekening hanya dalam 3–5 menit lewat pemindaian KTP yang terhubung dengan Dukcapil. Hingga kini, lebih dari 20 kantor cabang BTN telah beralih ke model digital.
“Transformasi digital ini tidak disertai lay-off. Karyawan kami alihkan ke fungsi sales dan operations karena fungsi frontliner sudah bisa digantikan teknologi,” imbuh Nixon.
Nixon juga menyoroti potensi ekonomi Jateng yang tumbuh 5,37% pada kuartal III-2025, melampaui pertumbuhan nasional. Sektor manufaktur, perdagangan, pertanian, dan konstruksi menyumbang 70–75% PDRB Jateng. Menurutnya, profil ekonomi yang beragam menjadi peluang besar bagi ekspansi bisnis BTN.
Nixon bilang BTN bakal memperluas pembiayaan perumahan dan beyond mortgage, termasuk UMKM melalui KUR sektor perumahan atau Kredit Program Perumahan (KPP) dengan bunga 6%.
Program itu menyasar pekerja informal yang kesulitan mengakses KPR karena tidak memiliki slip gaji. KPP tersedia hingga Rp500 juta untuk debitur dan plafon Rp5 miliar per putaran bagi developer kecil.
Saat ini, 85% portofolio kredit BTN masih didominasi perumahan, turun dari 95%. Pertumbuhan kredit non-perumahan meningkat sehingga BTN menargetkan rasio portofolio 70–30% pada 2029.
“Kami terus dorong sektor non-perumahan, termasuk UMKM, agar kontribusi BTN terhadap ekonomi daerah semakin besar,” ujar Nixon.
BTN berharap gedung baru Kanwil Jateng DIY dapat memperkuat kualitas layanan dan menjadi role model digital banking di daerah. “Kami ingin layanan semakin cepat, aman, dan berorientasi pada pengalaman nasabah,” tutur Nixon.
Baca Juga: BTN Targetkan Serap PUB Obligasi Subordinasi Rp 2 Triliun & Social Bond Rp 300 Miliar
Selanjutnya: Harga Emas Melemah, Pasar Tunggu Data AS dan Sinyal Pemangkasan Suku Bunga
Menarik Dibaca: Tanda-Tanda Seseorang Mengalami Trust Issue, Suka Overthinking
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













