Reporter: Mona Tobing | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Mulai tahun depan, perusahaan pembiayaan (multifinance) syariah harus melakukan diversifikasi sumber pendanaan. Mereka mulai mencari pendanaan di pasar modal dengan menerbitkan surat utang syariah atau sukuk. Ini demi mengamankan pendanaan untuk pembiayaan, sekaligus mengantisipasi seretnya pendanaan dari bank syariah yang selama ini menjadi andalan.
Ada banyak alasan mengapa multifinance syariah harus menerbitkan sukuk. Pertama, mereka membutuhkan diversifikasi pendanaan karena aset dan pembiayaannya semakin meningkat.
Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam LK) mencatat, per akhir September 2012, total aset multifinance syariah mencapai Rp 16,31 triliun, hampir empat kali lipat dibandingkan akhir tahun 2011 sebesar Rp 4,29 triliun. Bahkan, tahun 2010 aset multifinance syariah baru Rp 2,38 triliun dan Rp 639,1 miliar pada 2009.
Sedang piutang pembiayaan semakin besar dari tahun 2009 Rp 540,77 miliar, tahun 2010 menjadi Rp 2,1 triliun, 2011 Rp 3,94 triliun. Terakhir, kuartal III 2012 melejit menjadi Rp 14,24 triliun.
Kedua, sukuk bisa menjadi sumber pendanaan murah, sehingga manfaat langsung terasa bagi debitur lewat bunga kredit yang lebih kecil.Kupon suku bisa di bawah 10%, sedangkan bunga pinjaman bank lebih besar dari itu. Ketiga, jumlah multifinance syariah terus bertambah. Saat ini, ada 39 unit usaha syariah (UUS) dan dua multifinance syariah.
"Ke depan, pembiayaan syariah terus berkembang, butuh pendanaan lebih banyak lagi," kata Mulabasa Hutabarat, Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan Bapepam-LK, beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, industri pembiayaan yang sehat juga harus memiliki diversifikasi pendanaan. Mengingat, sebagian besar pendanaan multifinance syariah berasal dari bank syariah. Sedangkan dana lain hanya mengandalkan kas internal yang jumlahnya terbatas.
Efrinal Sinaga, Direktur Utama Al Ijarah Indonesia Finance sependapat. Bahkan, pihaknya sudah berencana menerbitkan suku pada awal tahun depan. Namun, ia masih merahasiakan nilainya. "Sukuk dapat memitigasi risiko pendanaan," tandasnya.
Manajemen Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) malah sudah menentukan target pendanaan dari sukuk pada tahun. Rencananya, mereka akan menerbitkan sukuk pada kuartal IV 2012 senilai Rp 1 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News