kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

OCBC dan OttoDigital Bersinergi Berikan Akses Kredit Tanpa Agunan Untuk UMKM


Rabu, 26 Juni 2024 / 10:14 WIB
OCBC dan OttoDigital Bersinergi Berikan Akses Kredit Tanpa Agunan Untuk UMKM
ILUSTRASI. Pejalan kaki melintas di depan gedung OCBC NISP Tower, Jakarta, Rabu (22/4). PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) dan OttoDigital melalui lini bisnis PT Indoartha Perkasa resmi berkolaborasi.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) dan OttoDigital melalui lini bisnis PT Indoartha Perkasa resmi berkolaborasi untuk menyediakan akses pembiayaan bagi pelaku usaha UMKM melalui pinjaman Kredit Tanpa Agunan (KTA). 

Penandatanganan kerja sama ini bertujuan memberikan solusi kemudahan dan keamanan dalam mengatasi tantangan finansial para pelaku usaha UMKM.

Veronika Susanti, Digital Lending Division Head OCBC, menjelaskan bahwa program referral customer dari OttoDigital kepada OCBC dirancang untuk mendukung ekosistem usaha OttoDigital yang mayoritas terdiri dari pelaku usaha UMKM. 

"Program ini diharapkan dapat memberikan solusi guna meningkatkan pelayanan, produktivitas, dan pendapatan usaha, yang tujuan akhirnya untuk mencapai kesejahteraan finansial bagi para pelakunya,” ungkap Veronika dalam keterangan resminya, Rabu (26/6).

Baca Juga: Penggabungan OCBC dan Commonwealth Ditargetkan Selesai 1 September 2024

Veronika juga menyebut bahwa banyak pelaku UMKM dan karyawan dalam ekosistem usaha belum memiliki pemahaman yang cukup tentang pengelolaan keuangan, terutama dalam kondisi mendesak. 

Arus kas modal usaha atau biaya tak terduga seperti kesehatan, perbaikan rumah, dan kendaraan menjadi masalah sehari-hari. OCBC berkomitmen untuk mendukung pelaku usaha agar #BeraniNaikLevel melalui peningkatan inklusi dan literasi keuangan.

Keunggulan KTA CashBiz untuk pelaku usaha dan KTA CashLoan untuk perorangan adalah proses yang mudah dan cepat, dengan peninjauan setiap pengajuan KTA dilakukan dalam 3 hingga 5 hari kerja sejak menerima informasi yang diperlukan dari calon nasabah. 

Program ini menawarkan jumlah pengajuan KTA hingga Rp 200 juta dengan tenor pinjaman bervariasi mulai dari 6-36 bulan dan bunga mulai 0,98% per bulan. Pengajuan dapat diakses melalui berbagai platform yang dikelola OttoDigital dan mitra distribusinya.

Baca Juga: Penggabungan OCBC dan Commonwealth Ditarget Rampung 1 September 2024, Ini Jadwalnya

Kerja sama ini diharapkan memberikan kontribusi signifikan dalam mendorong kemajuan industri keuangan digital di Indonesia serta menginspirasi inovasi #SolusiUsaha dan kolaborasi yang membawa dampak positif bagi seluruh ekosistem usaha.

Direktur PT Indoartha Perkasa Sukses, Grace Sunarjo, menyambut baik kerja sama ini. 

"OttoDigital melihat ekosistem usaha perlu diperkuat dengan #Solusi Usaha yang tepat. Agar solusi keuangan dapat dinikmati oleh pengguna, kami membuka akses layanan keuangan di berbagai platform yang kami kelola," ungkap Grace.

Grace juga menyebut pihaknya menyediakan layanan SDK (Software Development Kit) yang aman dan mudah diintegrasikan ke platform mitra distribusi untuk mencapai layanan keuangan digital yang lebih inklusif.

"Bersama OCBC, kami berharap ekosistem usaha dapat tumbuh dan berkembang sehingga menciptakan ekosistem keuangan yang sehat," imbuhnya.

Berdasarkan hasil OCBC Business Fitness Index 2023, sebagian besar UMKM masih perlu meningkatkan kemampuan mengelola kondisi keuangan usaha mereka.

Baca Juga: Per 1 Mei 2024, Laba Bersih OCBC Capai Rp 1,5 Triliun

Sebanyak 53% pelaku usaha belum memiliki estimasi atau tidak paham cara membuat estimasi anggaran, pendapatan, dana untuk usaha berjalan, hingga bagaimana mendapatkan dana darurat. 

Bahkan, hanya 30% karyawan di Indonesia yang paham mengelola keuangan. Karena kesadaran perencanaan yang rendah, rata-rata 50% ekosistem usaha hanya memiliki dana cadangan yang dapat mendukung operasional selama 1-4 bulan, dan hanya 1% masyarakat Indonesia yang punya tabungan untuk kebutuhan mendesak mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×