Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk mencatatkan masih ada pertumbuhan untuk kredit ritel di periode kuartal 1-2023. Meskipun, tahun ini dinilai segmen tersebut masih dinilai berat.
Head of Retail Loan Business Bank OCBC NISP Heriwan Gazali mengungkapkan bahwa pada tiga bulan pertama tahun ini, kredit ritel tercatat naik sekitar 15%. Namun, Heriwan masih enggan menyebutkan nilainya.
Jika menilik laporan keuangan perusahaan pada periode tersebut, total kredit yang diberikan OCBC NISP mencapai Rp 132,78 triliun atau naik 11%. Itu berarti kenaikan kredit ritel lebih tinggi dibandingkan total kredit keseluruhan dari perusahaan.
“Kalau ritel banking itu berasal dari konsumer yang KPR sama yang dari SME Banking,” ujar Heriwan, Rabu (31/5).
Baca Juga: Wujudkan Inklusi Keuangan, Bank OCBC NISP Berkolaborasi Dengan 6 Fintech
Heriwan pun merinci bahwa kontribusi dari kredit konsumer yang untuk KPR berkontribusi sekitar 20% dan untuk kredit yang untuk SME berkontribusi lebih dari 10%.
Meski demikian, ia menyadari bahwa untuk tahun ini kredit di tahun ini tidaklah mudah walau secara industri sudah terlihat ada pemulihan. Ditambah faktor suku bunga dan inflasi yang naik di beberapa negara.
“Tahun ini gak gampang juga tapi kita optimistis targetin bisa double digit untuk ritel banking grup untuk kreditnya,” ujarnya.
Dalam hal ini, Heriwan menyebutkan bahwa pertumbuhan double digit tersebut bisa terjaga seperti kenaikan di kuartal pertama 2023 kemarin.
Heriwan juga menjelaskan bahwa kondisi kredit sempat menurun di awal kuartal 2/2023 yang berarti itu di April 2023. Di mana, ia melihat hal tersebut karena faktor libur lebaran yang akhirnya mengurangi hari kerja.
“Tapi di Mei ini sudah naik,” ujar Heriwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News