Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk meluncurkan layanan private banking, Senin (22/5). Peluncuran layanan anyar ini seiring restu yang telah dikantongi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja menyebut, pihaknya akan menyasar nasabah baru perseroan khususnya dengan nilai dana kelolaan minimal Rp 10 miliar atau SGD 1 juta. "Untuk tahun ini, kami harapkan sekitar 100 nasabah awalnya, tidak terlalu agresif," ujar Parwati di Jakarta, Senin (22/5).
Adapun, untuk dana kelolaan atau asset under management (AUM) private banking diharapkan dapat berkontribusi sekitar 5% terhadap total dana pihak ketiga (DPK) tahun 2017.
Keunggulan layanan private banking perseroan antara lain, terintegrasinya ragam solusi yang ada baik dari jenis produk dan layanan baik perbankan maupun non perbankan, dalam dan luar negeri.
Untuk saat ini, OCBC NISP mengatakan akan menjagokan produk layanan perbankan dan pasar modal milik perseroan. Kendati demikian, Parwati bilang, pada kuartal IV-2017, pihaknya akan memperluas produk layanan private banking.
Saat ini, private banking OCBC menawarkan layanan perbankan harian seperti tabungan multi currency dan deposito berjangka khusus, dan layanan perbankan lain seperti corporate banking, consumer banking dan treasury. Sementara produk investasi yang ditawarkan antara lain instrumen pasar uang, valuta asing, reksa dana pihak ketiga, investasi obligasi.
Selain itu, bank tertua keempat di Indonesia ini juga menawarkan layanan perencanaan keuangan dan layanan trust dalam private banking. Parwati juga mengatakan, pihaknya bersinergi dengan Grup OCBC yang terdiri dari 610 cabang dan kantor perwakilan di 18 negara dan wilayah.
Samuel Tsien, Group CEO OCBC Bank mengatakan, private banking merupakan penanda penting perluasan wealth management OCBC Group. Menurutnya, selama bertahun-tahun, Bank OCBC NISP terus meningkatkan penetrasinya di segmen nasabah retail banking di Indonesia. Atas hal itu, layanan private banking yang baru ini memungkinkan pihaknya untuk memperluas cakupan nasabah bernilai tinggi atau high networth.
“kami akan meningkatkan pengembangan produk, eksekusi serta kapabilitas distribusi di seluruh jaringan OCBC Group guna mendukung segmen nasabah baru kami di Indonesia," ujar Samuel.
Dari sisi bisnis, OCBC NISP menargetkan dengan adanya layanan private banking dan potensi penambahan dana kelolaan wealth management, diharapkan DPK dapat tumbuh sekitar 10% sampai 15% sampai akhir 2017. Kontribusi dana mahal ditarget mencapai 70% dari total DPK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News