Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Berkat merger antara Bank OCBC NISP dengan Bank OCBC NISP Indonesia memberikan peluang untuk melakukan ekspansi kredit ke semua sektor. Hingga akhir tahun 2011 PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) sudah mengucurkan kredit Rp 35 triliun.
OCBC NISP mematok pertumbuhan kredit 25% di tahun 2011, atau menyalurkan kredit baru sebesar Rp 7 triliun sepanjang tahun ini. Sampai akhir 2010, bank yang berpusat di Singapura ini telah mengucurkan kredit hingga Rp 28 triliun (outstanding).
"Kita targetkan kredit di tahun 2011 sebesar 20-25%. Per Maret kredit sudah mencapai Rp 30,8 triliun," kata Direktur Pelaksana OCBC NISP Rama P. Kusumaputra, Kamis (19/5).
Adapun porsi penyaluran kredit hingga kuartal pertama yakni, sebesar 37% merupakan kredit komersial, kredit korporasi sebesar 36%, konsumer sebesar 24%, sedangkan untuk mikro sekitar 1%-2%.
Selain itu, rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) berada di level 1,9% gross, sedangkan NPL net 0,9%.
Fokus pembiayaan kredit bank berkode saham ISI ini ada pada segmen usaha kecil menengah (UKM), di antaranya sektor trading, manufaktur dan service seperti jasa dan layanan.
"Dengan mergernya OCBC Indonesia itu kita jadi lebih merata, karena mereka lebih fokus ke korporasi, dan OCBC NICP itu ke UKM," tambah Rama.
Menurutnya, untuk penyaluran kredit sendiri itu merata setiap kuartal, dan untuk pendanaannya masih cukup dengan rasio kecukupan modal (CAR) saat ini sebesar 16,6%.
Rama bilang, dengan CAR saat ini masih punya cukup ruang untuk membiayai pertumbuhan kredit 20-25%. Ke depan CAR kita akan pertahankan di posisi 15%.
Sementara dari sisi pendanaan, sampai Maret 2011, dana pihak ketiga (DPK) yang telah dikumpulkan OCBC NISP tercatat sebesar Rp 36,9 triliun. Dari jumlah tersebut, komposisi dana murahnya (tabungan dan giro) mencapai 60%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News