kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.577.000   13.000   0,83%
  • USD/IDR 16.375   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.108   27,96   0,39%
  • KOMPAS100 1.052   -1,07   -0,10%
  • LQ45 828   0,75   0,09%
  • ISSI 212   -0,75   -0,35%
  • IDX30 426   0,83   0,19%
  • IDXHIDIV20 509   1,31   0,26%
  • IDX80 120   -0,25   -0,21%
  • IDXV30 124   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 140   0,01   0,01%

OJK: Ada 6.348 Aduan Terkait Anak Muda yang Terjerat Pinjol Ilegal pada 2024


Kamis, 16 Januari 2025 / 19:46 WIB
OJK: Ada 6.348 Aduan Terkait Anak Muda yang Terjerat Pinjol Ilegal pada 2024
ILUSTRASI. OJK mencatat terdapat 6.348 aduan terkait masyarakat berusia 26-35 tahun atau anak muda yang terjerat pinjaman online (pinjol) ilegal. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/hp.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat terdapat 6.348 aduan terkait masyarakat berusia 26-35 tahun atau anak muda yang terjerat pinjaman online (pinjol) ilegal.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menyebut data tersebut berasal dari pengaduan yang diterima Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) pada 2024.

"Hal ini cukup mengkhawatirkan karena pada usia rentang tersebut sudah menggunakan pinjol ilegal," ucapnya dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Kamis (16/1).

Baca Juga: Generasi Milenial Dominasi Pengguna BNPL di Indonesia, Capai 48,27% per November 2024

Selain itu, Friderica menerangkan maraknya judi online (judol) yang dilakukan anak muda juga perlu diwaspadai karena sangat merusak tatanan kehidupan, apalagi kalau sudah kecanduan. Dia mengatakan judol sangat mudah dibuat dan bisa dekat kepada anak muda melalui berbagai aplikasi, seperti game online dan sarana aktivitas dunia digital lainnya.

Lebih lanjut, Friderica menyampaikan salah satu tantangan bagi anak muda adalah anak muda rentan terkena Fear of Missing Out (FOMO), Fear of Other People’s Opinions (FOPO), dan You Only Live Once (YOLO), yang dapat memengaruhi pengambilan keputusan keuangan menjadi kurang bijak. 

Baca Juga: Anak Muda Dominasi Kredit Macet Fintech Lending, Ini Penyebabnya

"Dengan demikian, anak muda menjadi rentan terjerat kejahatan keuangan digital tanpa bekal pengetahuan keuangan yang cukup," katanya.

Friderica menerangkan hal tersebut menjadi latar belakang diperlukan upaya bersama dari pemerintah maupun stakeholders terkait untuk meningkatkan literasi keuangan secara masif dan menyeluruh.

Selanjutnya: Sah Jadi Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Ungkap Sosok Arsjad

Menarik Dibaca: Susu dan 4 Minuman Penyebab Jerawat yang Tidak Boleh Dikonsumsi Berlebihan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×