kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

OJK dorong bank kecil tambah modal, ini kata bankir


Minggu, 15 April 2018 / 15:04 WIB
OJK dorong bank kecil tambah modal, ini kata bankir
ILUSTRASI. Pelayanan Nasabah Bank Dinar


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, pihaknya akan mendorong bank umum kelompok usaha (BUKU) I dan BUKU II untuk melakukan konsolidasi. Salah satunya melalui penambahan modal, guna menjaga stabilitas perbankan di Indonesia.

Bank BUKU I ini adalah bank kecil dengan modal inti kurang dari Rp 1 triliun. Sedangkan BUKU II adalah bank-bank dengan modal di atas Rp 1 triliun hingga di bawa Rp 5 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana menilai, melalui penambahan modal maka struktur pendanaan, bank akan semakin kuat serta dapat mendorong bank tersebut untuk naik kelas.

"Kami ingin bank-bank BUKU I dan II semakin besar, sehingga kami dorong untuk tambah modal (merger dan akuisisi) ya, sehingga pertumbuhannya tidak stagnan dan tidak berkontribusi," ujarnya di Jakarta, pekan lalu (11/4).

Bahkan OJK menjelaskan, bila bank tersebut memungkin untuk melakukan merger maka pihaknya akan sangat mendukung langkah tersebut, agar jumlah bank di Indonesia menjadi lebih ramping.

Menjawab hal tersebut, sejumlah bank kecil pun sepakat untuk melakukan penambahan modal guna mendorong ekspansi.

Salah satunya, PT Bank MNC Internasional Tbk yang dalam keterbukaannya akan melakukan penawaran umum terbatas (rights issue) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Nilainya mencapai maksimal Rp 489,63 miliar.

Bank MNC nantinya akan melepas sebanyak-banyaknya 4,89 miliar saham biasa atau atas nama senilai Rp 22,22 dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh perusahaan dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Rencananya, HMETD tersebut akan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dilaksanakan selama 10 hari kerja mulai tanggal 12 Juni 2018 sampai 2 Juli 2018 mendatang.

Direktur Utama Bank MNC Benny Purno menjelaskan, nantinya dana tersebut utamanya akan dipakai untuk memperkuat permodalan dan penyaluran kredit perseroan tahun ini.

"Di RBB (rencana bisnis bank) ada rencana rightws issue sekitar Rp 400 miliar sampai Rp 450 miliar untuk utamanya memperkuat permodalan dan penyaluran kredit," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (13/4).

Asal tahu saja, hal ini dilakukan setelah Bank MNC turun ke kelas BUKU I karena modal inti turun ke level di bawah Rp 1 triliun menjadi Rp 937,8 miliar akhir tahun lalu.

Padahal, pada periode tahun sebelumnya modal inti perseroan mencapai Rp 1,59 triliun. Hal ini dikarenakan bank milik taipan Hary Tanoesoedibjo tersebut mengalami kerugian bersih sebesar Rp 685 miliar tahun lalu.

Sementara PT Bank Dinar Indonesia Tbk juga akan melakukan aksi korporasi tahun ini. Direktur Utama Bank Dinar Hendra Lie menjelaskan tahun ini diharapkan proses akuisisi dan merger akan selesai pada pertengahan tahun.

"Bank Dinar dalam proses akuisisi dan dilanjutkan dengan proses merger. Nanti akan menjadi BUKU II," ungkap Hendra.

Asal tahu saja, bank bersandi emiten DNAR ini tengah berupaya melakukan merger dengan Bank Oke Indonesia sejak tahun ini. Bank Oke sebelumnya bernama Bank Andara, dan berganti nama setelah investor asal korea Selatan yaitu Apro Financial Holding (APRO) mengakuisisi 99% saham Bank Andara.

APRO yang juga memiliki 77,3% saham Bank Dinar sudah berniat menggabungkan Bank Oke dengan Bank Dinar sejak tahun lalu. Nantinya bank yang akan menjadi surviving company terkait penggabungan ini adalah Bank Dinar.

Sebagai informasi saja, saat ini kondisi rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) BUKU I masih cukup tebal di posisi 21,18% per Januari 2018. Sementara BUKU II sebesar 26,45% di awal tahun ini berdasarkan statistik perbankan yang dirilis oleh OJK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×