CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.903   -78,00   -0,49%
  • IDX 7.257   -52,03   -0,71%
  • KOMPAS100 1.109   -7,98   -0,71%
  • LQ45 882   -4,85   -0,55%
  • ISSI 220   -1,57   -0,71%
  • IDX30 452   -2,51   -0,55%
  • IDXHIDIV20 543   -3,37   -0,62%
  • IDX80 127   -0,96   -0,75%
  • IDXV30 136   -1,38   -1,00%
  • IDXQ30 150   -0,98   -0,65%

OJK teken MoU dengan otoritas perbankan China


Kamis, 04 Juni 2015 / 15:53 WIB
OJK teken MoU dengan otoritas perbankan China
ILUSTRASI. 6 Motor Listrik Mirip Vespa dengan Harga Subsidi./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/17/10/2023.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan otoritas pengawasan perbankan China atau China Banking Regulatory Commission (CBRC).

Kerjasama ini dilakukan dalam rangka peningkatan kegiatan pertukaran informasi dan kapasitas pengawasan antar kedua otoritas. Penandatanganan ini dilakukan langsung oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad dengan Wakil Ketua CBRC Zhou Mubing.

Muliaman menuturkan, dengan adanya kerjasama antar kedua otoritas, akan memberikan manfaat yang besar bagi ekonomi kedua negara yang bersangkutan, khususnya pada pengawasan perbankan.

"Kerjasama ini akan lebih menguatkan pengetahuan bagi kedua otoritas dalam pengawasan industri perbankan dan dalam jangka panjang dan ini akan memberikan manfaat yang besar bagi ekonomi kedua negara?," ujar Muliaman, di Jakarta, Kamis (4/6).

Selain itu, kerjasama ini diharapkan akan dapat mendukung perluasan kegiatan usaha industri perbankan Indonesia di China dalam waktu dekat. Sejauh ini, OJK terus mendorong semua industri keuangan untuk mendukung pertumbuhan seluruh sektor perekonomian nasional.

"Khususnya usaha kecil dan menengah, baik industri dari China ataupun domestik," ucapnya.

Lebih lanjut Muliaman mengungkapkan, industri jasa keuangan di Indonesia dirasa perlu mendukung inisiatif inklusi keuangan melalui perluasan bisnis konsumen termasuk masyarakat pendapat menengah ke bawah, dan pelaksanaan market conduct dalam rangka mendukung perlindungan konsumen secara efektif.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua CBRC Zhou Mubing menuturkan, kerjasama dengan Indonesia menjadi sangat selaras mengingat tujuan industri keuangan kedua negara yang sama. Hal ini sejalan dengan perekonomian Indonesia yang di nilai memiliki potensi perekonomian yang besar di kawasan.

"Indonesia adalah negara ekonomi terbesar di kawasan, jadi apa yang menjadi tujuan China untuk membangun ekonomi sama dengan Indonesia. Jadi ini satu hal yang saling bermanfaat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×