Reporter: Magdalena Sihite | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kondisi pasar modal global dan lokal sedang tidak stabil. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin, 6 Oktober 2008 saja rontok hingga 10,8% ke level 1.634,55. Keadaan ini membuat Pegadaian berhati-hati untuk menerima gadai saham.
Direktur Keuangan Pegadaian Budiyanto mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengurangan batas kredit untuk gadai saham. Tadinya, Pegadaian memberikan kredit maksimal sebesar 50% dari harga saham yang digadaikan berdasarkan nilai pasar. "Namun mulai awal bulan September, kami kurangi batas kredit maksimal menjadi 30% dari harga saham," tuturnya hari ini (7/10).
Dia menjelaskan, ini merupakan antisipasi dari Pegadaian terhadap kondisi pasar modal yang sedang gonjang-ganjing sejak awal tahun. Apalagi, lanjut Budiyanto, peminat nasabah untuk menggadaikan saham pun mulai berkurang awal semester kedua saat kerugian atas subprime mortgage di Amerika Serikat mulai kelihatan.
Dalam menyalurkan kredit, Pegadaian memberikan pinjaman dengan berbagai jaminan. Untuk gadai saham, misalnya, jaminannya adalah saham. Jika akad gadai saham sudah dilakukan, kredit yang sudah diberikan tidak boleh melebihi 50% dari nilai saham di pasar.
Oleh karena itu, nasabah harus menambah jumlah saham yang digadaikan sampai nilainya melebihi 50% dari kredit. Jika tidak, maka Pegadaian bakal menjual saham tersebut. Lantas, Pegadaian akan mengambil dana penjualan sejumlah kredit yang telah diberikan beserta bunga. Sedangkan selebihnya akan diberikan untuk nasabah. Jangka waktu pengembalian pinjaman Pegadaian adalah 90 hari.
Untuk menekan risiko, Pegadaian juga berencana untuk menaikkan bunga kredit gadai saham. Saat ini, bunga kredit gadai saham sekitar 15% per tahun. "Namun kami mempunyai rencana untuk menaikkannya menjadi sekitar 16% sampai 17% per tahun," tambah Budiyanto. Sayangnya, Budiyanto belum bisa memastikan kapan kenaikan tersebut bakal dilakukan.
Hingga saat ini, Pegadaian sudah mengucurkan kredit untuk gadai saham sekitar Rp 250 miliar. Hal ini sudah sesuai dengan target gadai saham Pegadaian tahun 2008 sebesar Rp 250 miliar. Budiyanto mengaku, Pegadaian bakal lebih meningkatkan prinsip kehati-hatian untuk gadai saham karena risikonya semakin tinggi. Oleh karena itu, penyaluran kredit untuk gadai saham tidak akan terlalu agresif dan ada kemungkinan plafon pinjaman akan diperkecil.
Nah, sampai akhir September 2008, penyaluran kredit Pegadaian sudah mencapai Rp 26 triliun. Angka ini sudah mencapai target Pegadaian tahun 2008 yaitu Rp 25 triliun. Budiyanto optimistis sampai akhir tahun, Pegadaian mampu menyalurkan kredit sampai Rp 33 triliun. “Apalagi sehabis Lebaran, banyak masyarakat yang melakukan gadai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News