kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

PBI Wealth Management terbit, bank siap ubah SOP


Kamis, 19 Mei 2011 / 12:16 WIB
PBI Wealth Management terbit, bank siap ubah SOP
ILUSTRASI. Pemanfaatan energi baru terbarukan


Reporter: Nina Dwiantika |

JAKARTA. Para bankir sepakat jika definisi private banking dan priority banking di pecah pengertiannya. Pasalnya, hingga saat ini Bank Indonesia (BI) memang belum mematok perbedaan antara kedua layanan tersebut. Sehingga bank harus mengatur sendiri berapa batas dana minimum bagi nasabah kaya yang hendak menempatkan dananya.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Jahja Setiaatmadja sepakat dengan adanya pembedaan antara private dengan priority banking. "Secara umum, biasanya dana private banking jumlahnya lebih besar dari priority banking, “ ujarnya, Kamis (19/5).

Menurutnya, profil risiko investasi private banking biasanya lebih tinggi ketimbang priority banking.

Sependapat dengan Jahja, Direktur Utama PT Bank BNI Tbk (BBNI), Gatot Suwondo, mengungkapkan, tidak keberatan jika pengertian kedua layanan nasabah kaya di bedakan. Karena hal itu dapat memudahkan perbankan dalam menjaring nasabah berdasarkan klasifikasi yang berbeda.

“Nantinya, nasabah akan mengerti dengan sendirinya, karena hal itu sudah masuk ke dalam standar operasional prosedur (SOP),” turut Gatot.

Industri perbankan mengaku, jika BI sudah mengatur hal ini melalui Peraturan bank Indonesia (PBI), konsekuensi yang diterima bank adalah menyempurnakan layanan tersebut sesuai dengan ketentuan bank sentral.

“SOP yang sudah ada saat ini bisa saja berubah dengan adanya PBI wealth management,” ujar Irman D. Zahiruddin, Direktur Consumer Banking PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Bankirpun mengaku siap memberlakukan SOP yang baru dalam menjaring dan mengelola nasabah kaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×