kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Pelonggaran LTV dorong KPR dan KKB Rp 6,5 triliun


Kamis, 25 Juni 2015 / 12:03 WIB
Pelonggaran LTV dorong KPR dan KKB Rp 6,5 triliun


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menghitung akan ada realisasi kredit langsung sebesar Rp 6,5 triliun untuk kepemilikan rumah (KPR) dan kendaraan bermotor (KKB) pasca pelonggaran loan to value (LTV) yang berlaku 18 Juni 2015.

Yeti Kurniati, Direktur Kebijakan Makroprudensial BI mengatakan, angka kucuran kredit sebesar Rp 6,5 triliun itu akan mengalir ke KPR sebesar Rp 4,5 triliun dan KKB sebesar Rp 2 triliun. Angka itu sangat kecil atau masih di bawah 1%, karena waktunya hanya enam bulan untuk tahun 2015.

Pelonggaran itu juga akan menyokong kredit perumahan yang diproyeksikan tumbuh sebesar 12% atau mencapai Rp 383,17 triliun tahun ini. Pada tahun lalu kredit perumahan mencapai Rp 342,12 triliun. Sedangkan realisasi pertumbuhan kredit perumahan per April 2015 sebesar Rp 347,53 triliun, terdiri dari rumah tinggal Rp 308,19 triliun, flat/apartemen Rp 13,07 triliun, ruko dan ruka Rp 26,26 triliun.

Kemudian pada kredit otomotif tercatat tumbuh 16,35% menjadi Rp 123,07 triliun dari posisi Rp 105,77 triliun per April. Kredit otomotif masih akan kecil permintaannya karena memang pembiayaannya dalam jumlah kecil.

Untuk proyeksi KPR dan KKB tahun depan masih perlu kajian dengan perhitungan pertumbuhan ekonomi, anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), dan inflasi. Yeti menambahkan, kucuran kredit baru pada KPR misalnya, akan memberikan dampak pada pemberian kredit lain.

“Ini akan mendorong kredit ke sektor perdagangan dan konstruksi,” tambahnya. Kedua sektor tersebut tercatat sudah tumbuh tinggi pada tahun ini. Misalnya, kredit konstruksi mencatat pertumbuhan sebesar 27,81% mencapai Rp 153,32 triliun per April 2015. Sedangkan, kredit perdagangan besar dan kecil tumbuh 9,96% menjadi Rp 731,27 triliun per April 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×