kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemain Fintech Usul Bunga Pinjaman Dinaikkan Kembali, Ini Besarannya


Selasa, 15 Maret 2022 / 19:00 WIB
Pemain Fintech Usul Bunga Pinjaman Dinaikkan Kembali, Ini Besarannya
ILUSTRASI. Peer to Peer Lending.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah akhir tahun lalu industri fintech sepakat menurunkan bunga pinjamannya untuk mengurangi praktik-praktik pinjol ilegal, beberapa pemain fintech pun mulai kewalahan dengan bunga yang minim tersebut dan mengusulkan bunga pinjaman bisa dinaikkan kembali.

Seperti diketahui, saat ini untuk bunga pinjaman konsumtif di fintech lending dibatasi 0,4% per hari. Sebelumnya, Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) membatasi bunga pinjaman fintech itu tidak boleh lebih dari 0,8% per hari.

Salah satu pemain fintech yang mengusulkan bunga pinjaman naik lagi ialah MauCash. Alih-alih bunga pinjaman 0,4% per hari, Chief Marketing Officer MauCash Indra Suryawan bilang bahwa bunga yang 0,8% per hari saja belum bisa menutup biaya operasional.

Dalam hal ini, Indra menyebutkan komponen terbesar dalam biaya operasional ialah di mitigasi risiko. Mengingat, jenis pinjaman di Maucash yang sifatnya tanpa agunan dan melihat risiko cashloan di Indonesia yang tinggi.

Baca Juga: Penurunan Batas Biaya Pinjaman 0,4% Dinilai Memberatkan Pelaku Bisnis Fintech P2P

“Dengan kondisi 0,8% saja kita minus, apalagi di 0,4%. Ticket size kita kan kecil hanya 30 hari, bunga 0,8% mungkin bisa dihitung sendiri sebulannya berapa. Nggak nutup untuk biaya-biayannya termasuk cadangan provisi risiko yang kita siapkan,” ujar Indra kepada KONTAN, Selasa (15/3)

Dengan demikian, Indra justru berharap bunga pinjaman bisa dinaikkan lagi bahkan melebihi 0,8% per hari. Alasannya, dengan bunga yang tinggi, pihaknya bisa lebih leluasa dalam memperbesar segmen konsumen dengan melakukan skema pembiayaan tanpa agunan.

Saat bunga turun di akhir tahun lalu, Indra mengakui bahwa MauCash lebih selektif dalam menyalurkan kredit. Ia bilang ada beberapa segmen yang dihindari oleh MauCash saat bunga pinjaman yang rendah ini, seperti segmen pekerja informal.

“Dengan rate yang meningkat, maka cadangan provisi kami akan terbuka lebih lebar. Dan di situ kami bisa mengambil segmen yang lebih luas yang kemarin kita hindari karena risiko kita lebih mepet,” ujarnya.

Sependapat, Presiden Direktur DanaRupiah Entjik S. Djafar pun juga mengusulkan agar bunga pinjaman bisa ditingkatkan sedikit. Menurutnya, bunga pinjaman yang tepat ialah bisa di kisaran 0,6% per hari.

Baca Juga: Tingkatkan Jumlah Simpanan, Bank Jago Perbesar Porsi CASA

Menurut Entjik,bunga pinjaman yang maksimal 0.4% per hari tersebut berdampak pada total pencairan keseluruhan fintech lending yang turun. Bukan tanpa sebab, Entjik bilang semua pemain melakukan seleksi yang konservatif dan sangat ketat dengan saringan yg lebih ketat untuk menghindari resiko tinggi gagal bayar.

“Jika fintech berizin melakukan ini dikhawatirkan para peminjam yang ingin beralih dari fintech ilegal jadi sedikit,” ujar Entjik.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×