Reporter: Fransiska Firlana | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Krisis keuangan global sepertinya tidak dirasakan oleh PT Artha Prima Finance. Buktinya, hingga Oktober lalu, perusahaan pembiayaan ini berhasil mencetak angka penjualan senilai Rp 624 miliar per Oktober 2009. Angka tersebut sudah mendekati target pembiayaan baru tahun ini senilai Rp 700 miliar.
“Krisis keuangan tidak berpengaruh signifikan terhadap produk-produk yang ditawarkan Artha Prima, terutama untuk kendaraan jenis komersial,” kata Budi Sunardi, Komisaris Utama Artha Prima.
Menurut Budi, pembiayaan sebesar Rp 624 miliar tadi, sebagian besar masih didominasi oleh pembiayaan baru kendaraan truk dengan total pembiayaan mencapai Rp 360 miliar. Sisanya berasal dari pembiayaan kendaraan minibus senilai Rp 180 miliar, pick up Rp 96 miliar, angkutan umum Rp 15 miliar dan lain-lain Rp 45 miliar.
Direktur Utama Artha Prima, Junus Elim Leatemia mengatakan, prospek bisnis Artha Prima selalu mengalami kemajuan yang signifikan. Untuk itu, Junus berani mematok target pembiayaan perusahaannya di tahun 2010 lebih besar dibandingkan tahun ini. “Tahun depan, target pembiayaan baru kami Rp 1 triliun,” katanya.
Untuk mencapai target tersebut, Artha Prima sudah memasang sejumlah strategi. Di antaranya, akan melakukan ekspansi dengan menambah empat kantor cabang di seluruh Indonesia, seperti di Pekan Baru dan Palembang. Hingga semester I 2009, Artha Prima sudah memiliki 41 kantor cabang.
Dengan begitu, Junus optimistis, target pembiayaan senilai Rp 1 triliun di tahun 2010 akan tercapai. Apalagi, untuk masalah pendanaan, Artha Prima sudah menjalin kerjasama dengan 18 bank di Tanah Air. Di antaranya, Bank BNI, Permata Bank, dan ICB Bumiputera.
Selain mematok target pembiayaan, Artha Prima juga akan tetap memfokuskan bisnisnya di sektor pembiayaan mobil bekas. Saat ini 99% pembiayaan yang disalurkan Artha Prima adalah mobil bekas. "Ke depan, pasar mobil bekas akan semakin terbuka dengan membaiknya harga komoditas, terutama di luar pulau Jawa," kata Junus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News