kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Penyaluran Kredit Perbankan ke UMKM Tembus Rp 1.195 Triliun per April 2022


Kamis, 09 Juni 2022 / 15:14 WIB
Penyaluran Kredit Perbankan ke UMKM Tembus Rp 1.195 Triliun per April 2022
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di salah satu atm bank di Jakarta, Rabu (9/3). Penyaluran Kredit Perbankan ke UMKM Tembus Rp 1.195 Triliun per April 2022.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Perbankan terus memacu menyaluran kredit ke segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM ) yang tumbuh 16,9% year on year (yoy) mencapai Rp 1.195,4 triliun pada April 2022.  Realisasi itu menyumbang 20,02% dari total portofolio penyaluran kredit perbankan mencapai Rp 5.969,1 triliun.

Pertumbuhan ini terutama terjadi pada usaha mikro yang naik 105,4% yoy menjadi Rp 412,6 triliun.  Lalu, kredit ke usaha kecil naik 24,7% yoy menjadi Rp 449,8 triliun. Sementara itu, kredit UMKM skala menengah tercatat terkontraksi 27,9% yoy menjadi Rp 333,0 triliun.

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit UMKM untuk modal kerja tumbuh 18,2% yoy menjadi Rp 895,8 triliun. Sedangkan untuk kepentingan investasi melonjak 13,0% yoy menjadi Rp 299,6 triliun pada empat bulan pertama 2022. 

Perbankan menyambut langkah Bank Indonesia (BI) meningkatkan insentif bagi bank penyalur kredit ke sektor prioritas dan UMKM maupun pemenuhan target Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM). Insentif ini mulai berlaku 1 September 2022.

Baca Juga: IHSG Berpotensi Konsolidasi Sepanjang Juni, Intip Top Picks dari Mirae Asset

Pertama, pelonggaran atas kewajiban pemenuhan giro wajib minimum GWM Rupiah rata-rata menjadi maksimal sebesar 2%. Melalui, insentif atas pemberian kredit/pembiayaan kepada sektor prioritas paling besar 1,5% dari sebelumnya paling besar 0,5%, dan insentif pencapaian RPIM tetap paling besar 0,5%. 

Guna memacu bisnis ke sektor UMKM, Bank Indonesia (BI) telah meningkatkan insentif bagi bank penyalur kredit ke sektor prioritas dan UMKM maupun pemenuhan target Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM). Insentif ini mulai berlaku 1 September 2022. 

Pertama, pelonggaran atas kewajiban pemenuhan giro wajib minimum GWM Rupiah rata-rata menjadi maksimal sebesar 2%. Melalui, insentif atas pemberian kredit/pembiayaan kepada sektor prioritas paling besar 1,5% dari sebelumnya paling besar 0,5%, dan insentif pencapaian RPIM tetap paling besar 0,5%.  

Kedua, perluasan cakupan subsektor prioritas dari 38 sub sektor prioritas menjadi 46 sub sektor prioritas yang dibagi dalam 3 kelompok yaitu resilience (kelompok yang berdaya tahan), growth driver (kelompok pendorong pertumbuhan), dan slow starter (kelompok penopang pemulihan). 

Baca Juga: Setelah Aturan Modal Inti OJK, Kini Bank Kecil Dapat Pukulan Kebijakan GWM dari BI

Adapun Bank Mandiri mencatatkan penyaluran kredit UMKM mencapai Rp 109,04 triliun per April 2022.

SEVP Micro and Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K. Triprakoso mengatakan, realisasi tersebut meningkat sebesar 16,2% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan kualitas kredit yang terjaga.   

Tidak hanya itu, Josephus juga menjelaskan jumlah debitur UMKM Bank Mandiri terus meningkat, bahkan tumbuh 10% secara yoy di empat bulan pertama 2022.

Baca Juga: Permintaan Kredit Melesat, Undisbursed Loan Perbankan Masih Mendaki

"Realisasi ini menunjukkan bahwa ekosistem UMKM di dalam negeri telah pulih, dan terus tumbuh positif," ujarnya.

Bila dilihat berdasarkan sektor usahanya, sektor pertanian, perburuan dan sarana pertanian terus mencatat perbaikan. Termasuk sektor lain seperti perdagangan, restoran dan hotel, perindustrian serta jasa. 

"Secara sektoral, bisnis UMKM terus menunjukkan pertumbuhan yang konsisten. Kami optimistis, kondisi ini akan terus berlanjut seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat serta dukungan Pemerintah dan regulator dalam menopang pertumbuhan UMKM," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×