kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.946.000   19.000   0,99%
  • USD/IDR 16.330   14,00   0,09%
  • IDX 7.345   -53,46   -0,72%
  • KOMPAS100 1.030   -14,36   -1,37%
  • LQ45 782   -6,67   -0,85%
  • ISSI 245   -3,19   -1,29%
  • IDX30 405   -3,55   -0,87%
  • IDXHIDIV20 467   0,58   0,12%
  • IDX80 116   -1,36   -1,15%
  • IDXV30 118   -0,58   -0,49%
  • IDXQ30 130   -0,02   -0,02%

Penyaluran Kredit UMKM Lesu, BNI Ungkap Pemicunya


Selasa, 22 Juli 2025 / 21:10 WIB
Penyaluran Kredit UMKM Lesu, BNI Ungkap Pemicunya
ILUSTRASI. Teller menerima mata uang asing di Kantor Cabang Bank Negara Indonesia (BNI), Jakarta, Jumat (23/5/2025).


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (BNI) mencatat hingga pertengahan tahun 2025, penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menunjukkan dinamika yang sejalan dengan perubahan kebijakan pemerintah dan perkembangan ekonomi global. 

Okki Rushartomo, Corporate Secretary BNI mengatakan, realisasi penyaluran kredit UMKM mengalami penyesuaian sekitar 5% secara tahunan.

"Penyebab utamanya berasal dari penyesuaian kebijakan pemerintah terhadap Kredit Usaha Rakyat (KUR), termasuk perubahan pada skema penyaluran dan suku bunga," kata Okki kepada kontan.co.id, Selasa (22/7).

Sebagai bagian dari komitmen mendukung sektor UMKM, BNI terus berupaya menjadi mitra strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Baca Juga: Perbankan Perlu Hati-hati Pemburukan Kualitas Kredit UMKM Berlanjut

Di luar KUR, kondisi daya beli masyarakat dan ketidakpastian global juga disebut Okki memberi dampak terhadap aktivitas usaha pelaku UMKM.

Meski demikian, BNI tetap menunjukkan tren positif pada segmen kredit non-KUR, sebagai bukti komitmen dalam terus mendukung keberlangsungan dan pertumbuhan pelaku UMKM.

BNI memandang prospek UMKM di tahun 2025 dengan optimisme tinggi. Dengan dukungan pemerintah yang semakin inklusif, serta sinergi antara pelaku usaha, regulator, dan institusi keuangan, ekosistem UMKM semakin kokoh dan siap berkembang.

"BNI menetapkan target pertumbuhan kredit UMKM yang progresif dan sejalan dengan optimisme terhadap potensi sektor tersebut, dengan fokus pembiayaan diarahkan ke sektor-sektor produktif yang memiliki ketahanan dan prospek pertumbuhan jangka panjang," jelas Okki.

Pertumbuhan kredit UMKM BNI diproyeksikan akan didorong oleh segmen menengah, yang memiliki daya jangkau pembiayaan lebih kuat dan mampu menggerakkan segmen usaha kecil dan mikro secara simultan melalui penguatan ekosistemnya.

Baca Juga: Gotong Royong Menggenjot Kredit UMKM

Untuk mendukung pencapaian target tersebut, BNI menerapkan serangkaian strategi utama, antara lain melalui optimalisasi pendekatan berbasis ekosistem terintegrasi yang mencakup value chain korporasi, kemitraan digital, dan kerja sama strategis lainnya. 

Digitalisasi proses kredit juga dilakukan secara menyeluruh, termasuk penerapan sistem penilaian kredit (scoring system) yang dikalibrasi secara berkala guna mempercepat sekaligus mempermudah akses pembiayaan.

Selaras dengan hal tersebut, BNI turut memperkuat monitoring portofolio kredit melalui pendekatan digital dan proaktif. Upaya menjaga kualitas pembiayaan juga terus dilakukan, dengan memastikan rasio kredit bermasalah (NPL) UMKM tetap berada pada tingkat yang sehat dan terkontrol.

Baca Juga: Pertumbuhan Kredit UMKM Melanjutkan Perlambatan di Awal 2025

Dengan strategi yang komprehensif dan responsif terhadap dinamika pasar, BNI meyakini  sektor UMKM akan tetap menjadi tulang punggung perekonomian nasional yang inklusif dan berdaya saing, serta mampu menghadapi berbagai tantangan ke depan dengan lebih adaptif.

Selanjutnya: Indonesia Re Nilai Konsolidasi Reasuransi BUMN dapat Berdampak Positif

Menarik Dibaca: Tiket Diskon KA Telah Terjual 3,19 Juta Tiket, Okupansi Capai 90%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×