kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Permintaan kredit korporasi mulai naik


Minggu, 27 September 2020 / 22:39 WIB
Permintaan kredit korporasi mulai naik
ILUSTRASI. Teller menunjukkan uang rupiah yang ditransaksikan di kantor pusat BNI, Jakarta, Senin (19/3). Bank Indonesia menyatakan penyaluran kredit perbankan pada Februari 2018 tumbuh delapan persen (tahun ke tahun/yoy), dibandingkan pada Januari 2018 yang mencapa


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

Namun, sektor yang dinilai perlu mendapatkan dukungan perbankan saat ini adalah telekomunikasi, agrikultur, F&B dan healthcare.  Adapun per Juni 2020, kredit korporasi BNI masih tumbuh sebesar 10% YoY.

Sementara Bank Mandiri masih berharap kredit korporasi masih bisa tetap tumbuh positif tahun ini sekitar single digit meskipun ekonomi masih dibayangi dampak Covid-19.

Rully Setiawan, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mengatakan, sektor yang potensial digarap untuk segmen korporasi adalah sektor yang relatif kebal terhadap dampak Covid-19 seperti  telekomunikasi, FMCG, serta sektor farmasi dan jasa kesehatan.

Baca Juga: DPK bank tumbuh lebih tinggi dari kredit, ini sebabnya

Namun, ia tidak menjelaskan perkembangan permintaan kredit korporasi sepanjang kuartal III ini. Sedangkan per Juni 2020, kredit korporasi perseroan tercatat tumbuh 6%.

BRI mencatat beberap sektor di segmen korporasi tetap mencatatkan pertumbuhan kredit meskipun secara keseluruhan segmen ini tetap melambat karena dampak Covid-19.

"Sektor yang masih tumbuh seperti perkebunan sawit dan juga beberapa sektor lain yang terkait dengan pertanian serta kesehatan. Namun, kami tetap sangat selektif dengan fokus untuk menjaga komposisi kredit korporasi sekitar 20% dari total kredit BRI," kaat Aestika Oryza, Sekretaris Perusahaan BRI.

Aestika menambahkan, adanya korporasi perseroan yang mengajukan pailit menjadi sebuah  taanda peringatan awal bagi BRI terhadap korporasi lain di industri sejenis, sehingga dalam penyaluran kredit akan menjadi lebih berhati hati (prudent).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×