Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis pembiayaan dinilai akan makin menantang untuk bisa menjaga perolehan net interest margin (NIM) dengan adanya kenaikan BI 7-Day Repo Rate. Terlebih untuk bisa kenadaraan penumpang baru.
Misalnya saja PT Mandiri Tunas Finance (MTF). Direktur MTF Armendra menyebut sulit untuk bisa mendapat marjin yang tebal di segmen mobil baru karena persaingan yang ketat di pasaran.
Sementara di MTF sendiri, sekitar 90% dari portofolio bisnisnya bermain di segmen tersebut. Makanya menurut dia, NIM di perusahaannya rata-rata hanya berada di kisaran 3% sampai 4%. "Karena itu kami lebih banyak bermain di kuantitas yang besar," kata dia beberapa waktu lalu.
Kenaikan suku bunga acuan sendiri, menurut Armendra akan mendorong naiknya biaya pendanaan yang bisa didapat perusahaannya. Untuk itu, pihaknya akan makin aktif memantau kebijakan yang dilakukan oleh bank-bank yang menjadi sumber dana MTF.
Beberapa opsi bisa dipilih untuk meminimalisir kenaikan bunga pinjaman guna menekan cost of fund. Di antaranya melakukan front loading sebelum bank menaikan bunganya.
Namun tentunya hal ini juga harus memperhatikan kebutuhan dan likuiditas yang dimiliki perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News