Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bank Mandiri mengalami perlambatan pertumbuhan kredit di akhir Agustus 2014. Hal ini disebabkan kondisi ekonomi makro yang melambat sehingga mempengaruhi bisnis industri perbankan.
Menurut Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, tahun ini memang terdapat tantangan dari sisi makro ekonomi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penyaluran kredit. “Seperti pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Hal ini dapat mempengaruhi rencana bisnis industri yang pada akhirnya berdampak pada penyaluran kredit perbankan,” kata Rohan saat dihubungi KONTAN, Selasa (14/10).
Namun Rohan menegaskan, situasi ini akan membaik sampai akhir tahun setelah ada kepastian kondisi politik nasional pasca Pileg dan Pilpres 2014 usai. Situasi ini akan mendorong pasar kembali memulihkan aktivitasnya. “Sehingga kami optimistis penyaluran kredit Bank Mandiri akan tetap tumbuh dan terjaga dengan baik di level arahan regulator,” pungkas Rohan.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) per Agustus 2014, total kredit yang disalurkan Bank Mandiri mencapai Rp 444,70 triliun. Tumbuh hanya 16,05% secara year on year (yoy) dibanding realisasi pada Agustus 2013 yang mencapai Rp 383,18 triliun.
Realisasi pertumbuhan kredit Bank Mandiri per Agustus 2014 menunjukkan perlambatan dibanding periode yang sama pada tahun lalu. Di akhir Agustus 2013, total kredit yang disalurkan tumbuh 22,83% secara yoy dibanding realisasi pada Agustus 2012 yang mencapai Rp 311,94 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News