Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Pensiun BCA (Dapen BCA) mengungkapkan bahwa pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang semester I-2025 berpotensi memberikan tekanan terhadap arus kas dana pensiun.
"Sebagai Dana Pensiun Iuran Pasti (PPIP), peningkatan jumlah PHK berdampak pada penurunan arus kas masuk, karena iuran peserta otomatis berhenti saat hubungan kerja berakhir," ujar Direktur Utama Dapen BCA, Budi Sutrisno kepada Kontan, (6/8/2025).
Baca Juga: Dapen BCA Buka Peluang Penyesuaian Portofolio Investasi dari SRBI ke Instrumen Lain
Meski demikian, manfaat yang dibayarkan kepada peserta PHK berasal dari saldo masing-masing peserta, sehingga tidak secara langsung meningkatkan beban kas keluar dana pensiun secara agregat.
Namun disisi lain, menurutnya beban dana pensiun bisa bertambah apabila dalam satu waktu terdapat lonjakan peserta yang memasuki masa pensiun dalam jumlah besar.
“Pembayaran pensiun rutin ini memiliki nominal lebih besar dan sifatnya rutin (bulanan), sehingga berdampak pada meningkatnya kebutuhan likuiditas,” ujarnya.
Baca Juga: Dapen BCA Catat Kenaikan ROI 4,88% per Juni 2025
Untuk menjaga stabilitas aset dan likuiditas, Budi menjelaskan Dapen BCA menerapkan pendekatan cash flow forecasting yang disiplin, dengan mempertimbangkan proyeksi kebutuhan manfaat peserta termasuk potensi resign atau PHK.
"Penempatan dana pada instrumen berlikuiditas tinggi seperti deposito berjangka dan surat berharga negara jangka pendek disiapkan sebagai buffer likuiditas," tandas Budi.
Asal tahu saja, sepanjang semester I 2025, Kementerian Ketenagakerjaan mencatat jumlah pekerja yang terkena PHK mencapai 42.385 orang. Nilainya melonjak 32% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Selanjutnya: Permintaan Properti Menguat, Grand Boulevard Aniva Terjual Habis Saat Pra-Peluncuran
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok di Jakarta & Sekitarnya, Hujan Sangat Lebat di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News