kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pinjaman fintech syariah capai Rp 1,7 triliun pada tahun 2020


Jumat, 05 Februari 2021 / 16:32 WIB
Pinjaman fintech syariah capai Rp 1,7 triliun pada tahun 2020
ILUSTRASI. ilustrasi fintech. /2017/01/04


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Makin banyak masyarakat Indonesia mengakses pinjaman fintech syariah. Hingga akhir 2020, nilai pinjaman fintech syariah mencapai Rp 1,7 triliun, naik dari realisasi tahun sebelumnya Rp 1 triliun. 

Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendaan Bersama Indonesia (AFPI) Kuseryansyah menyebut, realisasi tersebut berasal dari 10 platfom fintech syariah. Ia memperkirakan, pinjaman fintech syariah makin meningkat tahun ini. Salah satunya didukung bertambahnya pemain baru. 

"Saat ini, ada puluhan fintech yang antri untuk mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), beberapa di antaranya syariah. Kurang lebih ada 50-an fintech, di antaranya masuk syariah," kata Kuseryansyah, dalam diskusi secara daring, Jumat (5/2). 

Selain itu, pertumbuhan bisnis syariah diperkirakan semakin besar. Mengingat, industri keuangan dan ekonomi syariah di Indonesia juga masih rendah dengan potensi bonus demografi penduduk muslim yang bisa digarap. 

Pertumbuhan fintech syariah juga didukung aturan baru yang tengah digodok OJK. Hal ini tertuang dalam RPOJK terkait revisi POJK/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjang Uang Berbasis Teknologi Informasi. Kehadiran aturan ini akan memberi ruang fintech syariah untuk tumbuh yang sebelumnya tidak diatur secara rinci. 

Baca Juga: Pinjaman Fintech Masih Banyak di Bawah Rp 1 Juta

Salah satu pemain, PT Alami Fintek Sharia (Alami) optimistis bisa mempertahankan kualitas pinjaman tahun ini. CEO Alami Dima Djani menyatakan akan selalu memantau kondisi ekonomi nasional, termasuk dari sisi regulasi pusat dan daerah sampai dengan tren pergerakan ekonomi secara global.

Ia yakin dengan langkah itu, kualitas pinjaman bisa terkontrol dengan baik. Terlepas dari situasi pandemi yang memukul banyak usaha kecil menengah, Alami optimistis bahwa tahun ini perekonomian akan membaik, terutama dengan ditemukannya vaksin secara global.

“Kami melihat, instrumen ekonomi syariah setiap tahun mulai menunjukkan kemajuan yang pesat, termasuk dari sisi infrastruktur dan penerimaan lembaga- lembaga keuangan syariah yang semakin terbuka dengan kolaborasi bersama fintech. Ini adalah angin segar yang menandakan, keuangan syariah punya daya tahan yang baik dalam kondisi sulit sekalipun,” ujar Dima. 

Hingga 11 Januari 2021, Alami masih mampu mencatatkan tingkat wanprestasi pinjaman (TWP) 90 hari di level 0%. Adapun total pinjaman yang telah berhasil disalurkan mencapai Rp 310 miliar. 

Pinjaman dengan prinsip syariah itu disalurkan kepada 94 UMKM. Adapun imbal hasil rata-rata pinjaman tersebut mencapai 15%.

Asal tahu saja, pinjaman bermasalah yang tersalurkan melalui industri fintech peer to peer lending mulai membaik. Hal ini tecermin dari tingkat wanprestasi pinjaman (TWP) di atas 90 hari P2P lending per November 2020 di level 7,18%.

Nilai itu terus membaik setelah berada pada posisi tertinggi tahun lalu di Agustus 2020 di posisi 8,88%. Hal ini tidak terlepas dari dampak pandemi Covid-19 terhadap kemampuan membayar peminjam.

Selanjutnya: Gandeng Duha Syariah, Cashlez sediakan pembiayaan syariah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×