kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.205   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.093   -71,78   -1,00%
  • KOMPAS100 1.058   -12,61   -1,18%
  • LQ45 828   -9,56   -1,14%
  • ISSI 213   -3,09   -1,43%
  • IDX30 425   -4,28   -1,00%
  • IDXHIDIV20 507   -8,98   -1,74%
  • IDX80 121   -1,30   -1,06%
  • IDXV30 125   -0,77   -0,61%
  • IDXQ30 140   -2,16   -1,52%

POJK Transparansi Suku Bunga Dinilai Kurang Berdampak pada Nasabah


Senin, 26 Agustus 2024 / 21:41 WIB
POJK Transparansi Suku Bunga Dinilai Kurang Berdampak pada Nasabah
ILUSTRASI. Karyawan menghitung uang rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (25/7/2024). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali mengeluarkan beleid baru untuk industri perbankan.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

Meski demikian, Piter tetap mengapresiasi langkah OJK untuk mengeluarkan beleid tersebut. Setidaknya, itu bisa digunakan regulator untuk melihat tren SBDK secara industri.

“Sehingga dengan adanya SBDK ini, OJK bisa melakukan kajian terhadap suku bunga perbankan setidaknya seperti apa,” tambahnya.

Sementara itu, Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengungkapkan bahwa setransparan apapun suku bunga yang dimiliki, bank tidak akan terbuka sepenuhnya. Sebab, itu merupakan ranah dari model bisnis bank itu sendiri.

Ia menambahkan jika bank benar-benar dipaksa harus benar-benar transparan justru akan berdampak pada bank-bank kecil. Ini mengingat kemampuan bank dalam hal pendanaan tak sama sehingga bunga kreditnya pun juga berbeda-beda.

Baca Juga: OJK Resmi Terbitkan POJK Transparansi Suku Bunga Dasar Kredit

“Kalau bank kecil perlu transparan malah kasihan nanti gak bisa bersaing. Yang penting persaingannya tetap sehat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Amin bilang dampak yang mungkin bisa dirasakan oleh nasabah adalah mengetahui spesialisasi tiap bank. Artinya, bank yang spesialisasinya di sektor tertentu, maka SBDK nya bisa lebih murah.

Sebelumnya, Direktur Kepatuhan PT Bank Oke Indonesia Tbk (OK Bank) Efdinal Alamsyah mengungkapkan adanya kebijakan transparansi ini memang membantu nasabah memiliki informasi yang memadai untuk memilih penawaran suku bunga yang kompetitif.   

Di sisi lain, ini memang dapat menjadi faktor menurunkan suku bunga. Tapi faktor tersebut tidak akan berdampak signifikan. 

“Jika diharapkan suku bunga secara umum akan turun secara drastis mungkin tidak akan seperti itu,” ujarnya.

Baca Juga: Begini Prospek Kinerja Marketing Sales Emiten Properti di Semester II 2024

Ia bilang, Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) juga tidak menjadi acuan bagi nasabah untuk mendapatkan bunga kredit yang sama. Menurutnya, besarnya suku bunga yang dikenakan kepada debitur berbeda-beda tergantung dari risiko kreditnya.

“Semakin kecil risikonya semakin rendah suku bunga yang dikenakan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×