kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.775   -15,00   -0,10%
  • IDX 7.473   -6,24   -0,08%
  • KOMPAS100 1.155   0,64   0,06%
  • LQ45 915   1,60   0,18%
  • ISSI 226   -0,60   -0,26%
  • IDX30 472   1,43   0,30%
  • IDXHIDIV20 570   2,50   0,44%
  • IDX80 132   0,24   0,18%
  • IDXV30 140   1,26   0,90%
  • IDXQ30 158   0,58   0,37%

Porsi saham publik kurang dari 7,5% pasca merger, ini penjelasan Bank Danamon (BDMN)


Jumat, 10 Mei 2019 / 20:28 WIB
Porsi saham publik kurang dari 7,5% pasca merger, ini penjelasan Bank Danamon (BDMN)


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca efektif merger dengan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BBNP) porsi kepemilikan saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN, anggota indeks Kompas100) berubah menjadi sebanyak 94,1% saham dimiliki oleh The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc (MUFG) dari sebelumnya 40%. 

Artinya, porsi saham yang dimiliki publik pun menjadi hanya sekitar 6%, jumlah tersebut berada di bawah batasan free float yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni sebesar 7,5%.

Manajemen PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) angkat bicara terkait hal tersebut. Direktur Keuangan Bank Danamon Satinder Ahluwalia mengatakan pihaknya sudah melakukan diskusi dengan induk yakni MUFG Bank. Menurutnya, perseroan memiliki batasan waktu selama dua tahun untuk meningkatkan porsi tersebut sesuai aturan yang berlaku.

"Kami akan diskusi dengan MUFG, fokus kami saat ini merger dan operasional setelah merger dengan Bank BNP dan juga sinergi. Pasti akan dibahas," terangnya saat ditemui di Jakarta, Jumat (10/5).

Mengenai keluarnya saham BDMN dari indeks MSCI, pihak manajemen juga terlalu ambil pusing. Menurut Ahluwalia, masih banyak investor-investor yang mengaku tertarik dengan saham Bank Danamon saat ini.

"Banyak investor yang menilai potensi Danamon 3 sampai 5 tahun ke depan masih cukup besar. Mereka mau beli sekarang, karena harganya menarik," sambungnya.

Pun, ke depan pihaknya juga tidak berencana menerbitkan saham baru. Sebab, saat ini posisi rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) Bank Danamon dinilai masih sangat besar yakni 22%. Dalam kurun waktu 3 sampai 5 tahun, pihaknya justru berniat untuk mendorong ekspansi kendati menurunkan porsi CAR.

"Tidak perlu share issue, kita mau turunkan CAR sampai 15%. Karena 22% itu terlalu besar, ROE (return on equity) kita turun karena itu," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×