Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkumpulan Perusahaan Gadai Indonesia (PPGI) mencatat minat masyarakat terhadap layanan gadai tetap tinggi pada semester I-2025, meskipun daya beli belum sepenuhnya pulih.
Manajer Eksekutif PPGI, Guladi Aksiono menyampaikan pinjaman yang disalurkan industri gadai tumbuh antara 20% – 25% secara tahunan (YoY) dengan nilai sekitar Rp 100 triliun.
“Memasuki semester II-2025, prospek industri gadai masih akan positif. Kami optimis penyaluran pinjaman akan tetap tumbuh sekitar 20% dibandingkan tahun sebelumnya,” terang Guladi kepada Kontan, Senin (11/8).
Baca Juga: Penyaluran Pinjaman Gadai ValueMax Capai Rp 150 Miliar pada Semester I-2025
Kendati demikian, Guladi menyoroti tantangan seperti persaingan yang semakin ketat antar lembaga di sektor jasa keuangan. Ia menyarankan, pelaku industri perlu jeli memanfaatkan peluang pasar dari barang-barang elektronik bekas yang masih memiliki nilai jual.
“Jangan sampai pinjaman yang jatuh tempo tidak bisa dilunasi dan barang jaminan yang dilelang tidak laku dijual,” tegasnya.
Untuk mempertahankan pertumbuhan, PPGI merekomendasikan perusahaan gadai memahami karakter pasar barang bekas serta meningkatkan daya tarik layanan.
“Strateginya meliputi literasi dan edukasi keuangan, penawaran harga atau bunga yang kompetitif, serta pelayanan yang prima kepada nasabah,” tambahnya.
Baca Juga: Pinjaman Budi Gadai Tumbuh 26% pada Semester I-2025
Selanjutnya: Ombudsman Sidak Pasar Induk Beras Cipinang Usai Heboh Beras Oplosan
Menarik Dibaca: Railink Hadirkan Promo Meriahkan HUT RI, Naik KA Bandara Mulai Rp 1.945
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News