Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia (ACPI) mencatat kenaikan pendapatan premi dari asuransi kendaraan listrik sebesar 10% pada Juli 2024.
Wakil Presiden Direktur ACPI, Nicolaus Prawiro, mengungkapkan bahwa pendapatan premi untuk segmen ini mencapai Rp 2,8 miliar pada Juli 2024, meningkat 10% secara tahunan.
Nicolaus menyatakan bahwa meskipun penjualan kendaraan baru secara umum menurun, penjualan kendaraan listrik justru mengalami peningkatan, didorong oleh masuknya produsen mobil listrik asing ke pasar Indonesia.
"Kami percaya bahwa peningkatan premi dari lini bisnis ini sangat dipengaruhi dengan meningkatnya penjualan kendaraan bermotor baik roda empat maupun roda dua," ujar Nicolaus kepada Kontan, Jumat (16/8).
Baca Juga: Premi Asuransi Kesehatan ACPI Meningkat 53% pada Semester I-2024
Nicolaus juga menjelaskan bahwa asuransi mobil listrik di ACPI memiliki porsi yang jauh lebih besar dibandingkan asuransi motor listrik, sesuai dengan fokus perusahaan yang saat ini lebih menggarap segmen asuransi mobil.
Namun, ACPI menghadapi tantangan dalam mengasuransikan kendaraan listrik, karena produk ini masih diasuransikan dengan ketentuan yang sama seperti kendaraan konvensional.
Padahal, risiko kendaraan listrik berbeda dengan kendaraan konvensional, sehingga perusahaan asuransi perlu lebih berhati-hati dalam menetapkan premi dan mengelola risiko secara spesifik.
ACPI menargetkan peningkatan premi yang signifikan untuk asuransi kendaraan listrik, terutama untuk mobil listrik, sepanjang tahun ini.
Baca Juga: Sejumlah Asuransi Catat Kenaikan Premi Asuransi Kesehatan hingga Juni 2024
Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa penjualan kendaraan listrik tumbuh sekitar 132% dibandingkan semester pertama tahun lalu, yang hanya mencapai 5,8 ribu unit.
"Dalam upaya mendorong peningkatan premi asuransi kendaraan listrik, ACPI terus mengoptimalkan kerja sama dengan mitra bisnis yang sudah ada, serta membangun kemitraan baru dalam ekosistem ini," tutup Nicolaus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News