Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak bagi para tenaga kerja Indonesia (TKI). Lockdown dan ketakutan akan ganasnya Covid-19 membuat para tenaga kerja migran memilih pulang kampung.
Kendati demikian, para penyelenggara jasa pengiriman uang antar negara alias remitansi yang dilakoni bank dan fintech masih terus berjalan. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) melihat perkembangan bisnis remitansi bisa bertumbuh.
Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto bilang saat ini jumlah pekerja migran Indonesia yang tercatat berangkat ke luar negeri tahun ini semakin meningkat. Hal ini seiring dengan proses vaksinasi yang terus berlangsung di seluruh dunia.
“BRI optimistis pasar remitansi masih memiliki prospek bisnis yang cukup bagus tahun ini dan diproyeksikan dapat terus tumbuh signifikan,” ujar Aestika kepada KONTAN.
Baca Juga: Platform remitansi TransferWise ubah nama jadi Wise
Ia menyatakan negara penyumbang remitansi Pekerja Migran Indonesia (PMI) adalah Malaysia, Singapura, Taiwan, Hong Kong, Korea Selatan, Jepang, Uni Emirat Arab, dan Saudi Arabia.
Berdasarkan data yang dihimpun BRI, remitansi banyak ditujukan ke daerah kantong-kantong PMI, seperti Jawa Barat yakni Sukabumi, Cianjur, Indramayu. Lalu Jawa Tengah seperti Cilacap dan Wonosobo.
Selain itu, ada Yogyakarta tepatnya Kulon Progo. Juga di Jawa Timur seperti Malang, Kediri, Ponorogo. Daerah seperti Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Lampung juga ada.
Agar pengiriman uang bagi TKI maupun pelaku bisnis dapat berlangsung lebih cepat, mudah, dan efisien, BRI telah bekerjasama dengan counterpart yang memiliki platform digital dan juga bekerjasama dengan Fintech.
“Aplikasi counterpart dan Aplikasi fintech tersebut dapat digunakan oleh pekerja migran secara online, sehingga meskipun negara nya terkena dampak Covid-19, namun transaksi remitansi masih bisa dilakukan,” paparnya.