Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan prospek cerah bagi asuransi perjalanan seiring dengan pertumbuhan sektor pariwisata.
Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, menyebut bahwa asuransi perjalanan—yang termasuk dalam kategori asuransi kecelakaan diri dan aneka (miscellaneous)—diproyeksikan mengalami peningkatan premi atau kontribusi dalam beberapa tahun ke depan.
Baca Juga: Jasindo Hadirkan Proteksi Mudik Lebaran untuk Perjalanan Lebih Aman
"Target kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2025 diproyeksikan mencapai 4,6% dan terus meningkat hingga 5% pada 2029," ujar Ogi dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Kamis (13/3).
Sebelumnya, Ogi menekankan pentingnya memiliki asuransi perjalanan saat bepergian. Ia menjelaskan bahwa asuransi ini memberikan berbagai manfaat yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
"Misalnya, repatriasi jika terjadi risiko sakit saat perjalanan, kehilangan bagasi, pencurian, dan berbagai perlindungan lainnya. Manfaat-manfaat ini penting bagi wisatawan agar perjalanan mereka lebih aman dan nyaman," katanya.
Dengan posisi sektor pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan Indonesia, OJK mendukung meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memiliki perlindungan perjalanan.
Menurut Ogi, hal ini juga mencerminkan peningkatan literasi keuangan masyarakat.
Selain itu, kemudahan akses asuransi perjalanan semakin meningkat dengan adanya aplikasi online untuk pembelian tiket transportasi dan akomodasi.
Baca Juga: Jasindo: Kinerja Asuransi Perjalanan akan Tumbuh Positif, Berkat Momen Lebaran 2025
"Saat ini, produk asuransi perjalanan banyak yang telah dibundling dengan aplikasi tiket pesawat, transportasi darat dan laut, serta hotel, sehingga masyarakat lebih mudah mendapatkannya," tambahnya.
Sebagai informasi, asuransi perjalanan masuk dalam kategori miscellaneous atau aneka menurut data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI).
Berdasarkan data AAUI, pendapatan premi lini miscellaneous pada 2024 mencapai Rp 4,25 triliun, meningkat 3,9% dibandingkan tahun sebelumnya.
Selanjutnya: Mayoritas Mata Uang Utama Menguat Terhadap Dolar AS, Mana yang Menarik?
Menarik Dibaca: Katalog Promo Alfamidi Hemat Satu Pekan Terbaru Periode 17-23 Maret 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News