Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Prudential Indonesia berkomitmen menyediakan dana sebesar US$ 10 juta untuk literasi keuangan masyarakat Indonesia dalam 3 – 5 tahun mendatang. Program Indonesia Financial Literacy Fund ini sendiri sudah digagas perusahaan asuransi jiwa yang berbasis di Inggris itu sejak tahun lalu.
Nini Sumohandoyo, Corporate Marketing & Communications Director PT Prudential Life Assurance mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan literasi keuangan. Kali ini, dukungan mengalir pada rangkaian aktivitas literasi keuangan selama sepekan mulai 28 Oktober – 2 November 2014 mendatang di Medan, Sumatera Utara.
“Acara ini merupakan kerja sama berbagai pihak, asosiasi jasa keuangan, dan Otoritas Jasa Keuangan. Acara seminar literasi keuangan bagi wanita, yang merupakan salah satu pilar program Satu Juta Hati Untuk Satu Juta Mimpi, adalah inisiatif tanggungjawab sosial perusahaan,” tutur Nini, Kamis (30/10).
Dalam inisiatif Satu Juta Hati Untuk Satu Juta Mimpi, Prudential Indonesia memiliki program literasi keuangan, di antaranya bekerja sama dengan FE-UI untuk membuka kembali Magister Manajemen Peminatan Aktuaria, memperluas program literasi keuangan untuk anak-anak lewat edutainment di Kidzania.
Dalam pekan literasi keuangan tersebut, Prudential Indonesia juga mendukung program OJK, yaitu expo bertema Financial Town di mana para pengunjung bisa mempelajari produk dan layanan keuangan dari tujuh lembaga jasa keuangan yang mewakili masing-masing asosiasi.
“Untuk menutup pekan literasi keuangan di Medan, Prudential Indonesia juga akan mendukung rangkaian kegiatan Insurance Day yang diselenggarakan oleh Dewan Asuransi Indonesia (DAI) dengan membuka booth Cha-Ching, program edukasi keuangan untuk anak-anak,” imbuh Nini.
Berdasarkan hasil survei nasional OJK pada tahun 2013, tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia masih relatif rendah bila dibandingkan dengan negara lain. Tingkat literasi keuangan di Indonesia baru sekitar 21,8% atau berarti cuma 22 orang dari 100 orang penduduk yang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik terhadap produk dan layanan jasa keuangan di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News