Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
Ditambah, beberapa bank misalnya mencatatkan pertumbuhan pembiayaan dan perbaikan rasio keuangan seperti NPF. Hanya saja, ia menilai saham bank syariah yang masih menarik cuma BRIS.
Itu dikarenakan karena BRIS memiliki market share yang besar di industri sehingga kinerja masih bisa tumbuh dari sisi laba dengan cukup baik. Serta, kemampuan dalam hal menekan cost of fund.
Namun secara teknikal, Fajar melihat sahamnya sedang sideways setelah mengalami kenaikan pesat di awal tahun ini, dan juga volatilitas yang sedang terjadi di pasar saham saat ini cenderung tinggi.
Baca Juga: MI Optimistis Dana Kelolaan Bisa Tumbuh hingga Akhir Tahun
“Investor asing yang keluar cukup masif di saham-saham big caps termasuk BRIS dan bank-bank lainnya, sehingga sebaiknya investor wait and see terlebih dahulu,” ujar Fajar.
Bagi investor yang ingin masuk, Fajar merekomendasikan untuk bisa cermati level resistance di Rp 1.730. Jika tertembus, maka bisa ambil posisi untuk beli dengan target harga terdekat di Rp 1.810.
Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus melihat sejatinya prospek perbankan syariah di Indonesia masih bagus. Hanya saja, saat ini melihat bank-bank syariah ini belum begitu berkembang.
Menurutnya, dari emiten bank syariah yang ada, ia menyebut BRIS dan BTPS lah yang mungkin sudah memiliki basis nasabah. Mengingat, dua emiten ini sudah cukup lama berkembang.
Baca Juga: Perbankan Optimistis Efek DHE Bakal Tingkatkan Likuiditas Valas
Sementara itu, ia juga menyoroti BANK yang sejatinya bagus karena berjalan di segmen digital. Hanya saja, ekosistem dari BANK sendiri belum terlalu terlihat sehingga sulit dinilai.
Oleh karenanya, ia menilai bank-bank syariah ini seharusnya lebih fokus lagi untuk melakukan penetrasi pasar. Sebab, jika penetrasi benar-benar dilakukan, potensinya akan lebih besar.
“Jadi cuma BRIS ya yang menurut saya menarik dengan target hartga di Rp 1.900. Kami juga suka BTPS sebenarnya” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News