kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   7.000   0,34%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

Rasio Dividen yang Tinggi Menjadi Daya Tarik Saham Bank Daerah


Selasa, 10 Juni 2025 / 06:15 WIB
Rasio Dividen yang Tinggi Menjadi Daya Tarik Saham Bank Daerah
ILUSTRASI. Bank DKI berpotensi meramaikan penawaran saham perdana atau IPO di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI). (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank DKI berpotensi meramaikan penawaran saham perdana atau IPO di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI). Ini pun bisa menjadi angin segar bagi pergerakan saham bank daerah yang saat ini cenderung stagnan.

Seperti diketahui, Bank DKI memang sudah menyampaikan rencananya untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Langkah tersebut juga sudah disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) belum lama ini.

Analis mengungkapkan bahwa hanya dividen mereka yang menjadi daya tarik saham-saham bank daerah selama ini. Pasalnya, dividen yield dari Bank BJB (BJBR) dan Bank Jatim (BJTM) tergolong tinggi, masing-masing sekitar 10,21% dan 10,94%.

Baca Juga: OJK Dukung Bank Daerah Melakukan IPO, Seberapa Menarik Sahamnya?

Dari pergerakan sahamnya, dua emiten ini justru tercatat mengalami penurunan jika dilihat sejak awal tahun. BJBR mengalami penurunan sekitar 8,24% menjadi Rp 835 per saham dan BJTM mengalami penurunan 7,41% menjadi Rp 500 per saham.

Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila bilang BJBR terlihat memang menawarkan yield yang menarik. Oleh karenanya, ia menilai investor bisa mengambil momentum tersebut.

Lebih lanjut, dividen yield yang tinggi tersebut juga didukung oleh upaya bank dalam menjaga rasio profitabilitas. Ditambah, rasio CAR dari bank daerah masih cukup baik sehingga secara permodalan masih baik.

“BJBR masih menarik dengan target Rp 900 hingga Rp 930,” ujar Indy.

Baca Juga: Strategi Bank Jatim Genjot Dana Pihak Ketiga (DPK)

Sementara itu, Analis Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan bilang emiten bank daerah seperti BJTM dan BJBR memiliki pergerakan yang relatif stagnan dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun, dua bank tersebut masih memiliki valuasi yang menarik dan dividen yang cukup tinggi.  

“Kalau disuruh pilih salah satu menurut saya BJTM menarik untuk investor yang mencari kestabilan dividen, rata-rata dividen dari BJTM bisa 8% hingga 10% per tahun,” ujar Ekky.

Lebih lanjut, ia bisa saham-saham BPD belum terlalu dilirik atau di apresiasi investor. Oleh karenanya, ia berharap bank-bank daerah yang hendak melakukan IPO harus benar-benar memiliki kesiapan fundamental yang kuat.

“Keterbatasan skala bisnis di daerah menjadi penghambat bagi investor untuk menanamkan uang di emiten-emiten  BPD,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×