kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Rawan bencana, asuransi bencana penting!


Senin, 17 Februari 2014 / 17:58 WIB
Rawan bencana, asuransi bencana penting!
ILUSTRASI. Deretan Harga Motor Listrik Viar, Smoot, hingga Selis per September 2022


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bencana alam silih berganti di Indonesia pada awal tahun ini. Mulai dari meletusnya Gunung Sinabung, banjir yang terjadi di sejumlah daerah, hingga meletusnya Gunung Kelud. Sejumlah bencana yang terjadi tersebut memunculkan kembali pentingnya asuransi bencana bagi masyarakat Indonesia.

Pengamat asuransi, Munawar Kasan bilang, asuransi bencana itu memang penting karena banyak bencana di Indonesia. Menurutnya, jangan sampai jika terjadi bencana masyarakat menanggungnya sendiri. Selain itu, asuransi bencana juga penting agar pemerintah tidak sendiri merehabilitasi dan merekonstruksi karena sudah bekerjasama dengan asuransi.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Julian Noor juga berpendapat sama. Namun, pemerintah sebaiknya juga membuat skema asuransi bencana dengan masak-masak. Jangan sampai pemerintah hanya menanggung daerah yang rawan bencana karena dengan begitu industri asuransi tidak akan masuk karena asuransi tidak ingin menjamin sesuatu yang pasti terjadi.

"Misalnya pemerintah hanya mengasuransikan Kampung Pulo, ya tentu saja asuransi tidak mau karena sudah pasti banjir di sana. Tetapi kalau pemerintah mengasuransikan seluruh Jakarta tentu asuransi mau masuk karena akan ada subsidi dari daerah yang tidak terkena banjir," kata Julian.

Hingga saat ini, skema mengenai asuransi bencana belum diputuskan. Menurut Julian, asosiasi saat ini ikut dilibatkan dalam pembahasan asuaransi bencana dengan Kementrian Keuangan. Akan tetapi, pemerintah yang akan memutuskan skemanya, sedangkan asosiasi hanya dilibatkan untuk memberi masukan.

Julian menambahkan, hingga saat ini asuransi bencana kebanyakan digunakan oleh masyarakat perkotaan karena sudah adanya kesadaraan akan pentingnya asuransi bencana dan kemampuan untuk membayar preminya. Sedangkan masyarakat pedesaan masih belum sadar akan pentingnya asuransi bencana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×