Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Bank Raya Indonesia Tbk mencatat respons positif terhadap layanan pembiayaan digital terbarunya, Raya PayLater, yang resmi diluncurkan pada triwulan III-2025.
Meskipun tergolong baru, produk ini sudah menarik lebih dari 20.000 pengguna hingga September 2025. Direktur Keuangan Bank Raya, Rustarti Suri Pertiwi menyebut, capaian ini mencerminkan minat tinggi dari segmen nasabah ritel berbasis teknologi.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa peluncuran Raya PayLater merupakan langkah strategis untuk memperluas akses pembiayaan ritel melalui inovasi digital.
Nah, Rustarti bilang pihaknya melihat potensi besar dari ekosistem BRI Group yang menjadi salah satu sumber pertumbuhan. Bank Raya pun optimistis produk ini akan terus bertumbuh, seiring perbaikan basis nasabah dan pemanfaatan sinergi grup.
Baca Juga: OJK Terus Perkuat Pengawasan Potensi Penyalahgunaan Barang Jaminan di Industri Gadai
“Kami optimis bahwa Raya Paylater akan bertumbuh positif mengingat basis nasabah yang semakin baik dan potensi yang ada dari nasabah di BRI Group, seiring dengan strategi Bank Raya yang mengoptimalkan sinergi dengan ekosistem BRI Group,” jelasnya kepada Kontan, Jumat (14/11/2025).
Untuk mempercepat penetrasi pasar, Bank Raya menyiapkan sejumlah strategi. Upaya utamanya mencakup kampanye marketing yang lebih intens guna meningkatkan awareness nasabah terhadap layanan PayLater.
Bank juga berencana memperkaya fitur agar Raya PayLater semakin kompetitif dan relevan bagi pengguna digital.
Dari sisi manajemen risiko, Bank Raya memperkuat penggunaan teknologi kecerdasan buatan, termasuk AI credit scoring, untuk meningkatkan tingkat persetujuan (approval rate) tanpa mengorbankan kualitas kredit. Pendekatan ini diharapkan mampu mendukung ekspansi yang sehat dan berkelanjutan.
Untuk diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tren positif pada BNPL (buy now pay later) perbankan, dengan baki debet kredit yang tumbuh 25,9% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 24,86 triliun per September 2025.
Baca Juga: Holding Ultra Mikro Salurkan Pembiayaan Rp 632 Triliun per Kuartal III-2025
Selanjutnya: Rudal Rusia Kembali Hantam Kharkiv, Ukraina, Tiga Warga Tewas dan 10 Terluka
Menarik Dibaca: Obat Asam Urat Allopurinol atau Febuxostat, Mana yang Bisa Cegah Kambuhan?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













