Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) masih membukukan rugi bersih Rp 145,73 miliar hingga kuartal III 2023.
Mengutip laporan keuangan Bank Aladin, Selasa (31/10), kerugian ini turun 0,46% secara tahunan dari rugi bersih kuartal III 2022 yang mencapai Rp 146,41 miliar.
Kerugian yang masih dialami BANK terjadi karena lonjakan beban tenaga kerja yang naik 31,40% secara tahunan dari Rp 107,26 miliar menjadi Rp 140,94 miliar per kuartal III/2023. Selain itu, beban promosi juga melesat 363,51% secara tahunan dari Rp 10,47 miliar pada tahun sebelumnya menjadi Rp 48,53 miliar pada kuartal III/2023.
Oleh karena itu, beban operasional BANK membengkak 64,23% menjadi Rp 312,51 miliar, dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 190,29 miliar. Walau demikian, rugi operasional terlihat turun tipis 0,28% menjadi Rp 145,52 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 145,93 miliar.
Di sisi lain, Bank Aladin mencatat kenaikan pendapatan usaha lainnya 35,98% dari yang sebelumnya Rp 15,48 miliar menjadi Rp 21,05 miliar pada kuartal III/2023.
Baca Juga: Jumlah Pengguna Meningkat, Pembiayaan dan DPK Bank Aladin Tumbuh Pesat
Sementara, ekuitas Bank Aladin tercatat menyusut 2,23% pada kuartal III/2023 ini menjadi sebesar Rp 3,07 miliar dari posisi Desember 2022 sebesar Rp 3,14 miliar.
Hal tersebut terutama disebabkan oleh adanya penurunan Liabilitas yang berdampak pada penurunan komersial surplus bank, dimana komersial surplus tersebut ditempatkan pada penempatan pada Bank Indonesia serta surat berharga yang dimiliki.
Sementara aset BANK meningkat 28% menjadi Rp 6,06 miliar, dari periode sama di tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 2,59 miliar. Hal tersebut terutama disebabkan oleh adanya kenaikan dana syirkah temporer yang kemudian disalurkan untuk piutang Qardh maupun Murabahah, pembiayaan Musyarakah, maupun penempatan pada instrumen Bank Indonesia.
Pada akhir September 2023, total liabilitas dan dana syirkah temporer Bank Aladin sebesar Rp 2.981 miliar atau naik 88% bila dibandingkan dengan akhir Desember 2022 sebesar Rp 1.590 miliar.
Hal tersebut disebabkan karena adanya peningkatan dana syirkah temporer yang berasal dari deposito nasabah non-retail maupun tabungan nasabah retail dengan total peningkatan sebesar Rp 2.035 miliar atau 256%. Disisi lain, pinjaman antar bank melalui instrumen SIMA/SIPA mengalami penurunan sebesar Rp 684 miliar.
Rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) baik net maupun gross masih bertengger di level 0%.
Sedangkan kerugian mulai menyusut sejalan dengan return on asset (ROA) Bank Aladin ikut membaik dari 9,08% menjadi 3,89% pada kuartal III/2023. Begitu pun dengan return on equity (ROE) Bank Aladin membaik dari 7,29% menjadi 4,86%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News