Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah yang loyo ikut mempengaruhi bisnis asuransi umum. Meski begitu, industri ini diklaim masih mampu menahan efek dari pelemahan rupiah.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe menilai dampak pelemahan rupiah terhadap bisnis asuransi umum masih terbatas. Terlebih secara historis, industri ini pernah mengalami kondisi serupa.
Menurut Dody, pelemahan nilai rupiah terjadi sejak 2016 ke level sekitar Rp 13.000 dan berlanjut sampai saat ini. Meski begitu, Dody bilang performa industri asuransi umum selama kurun tersebut tetap tumbuh positif.
Bahkan premi berhasil menembus double digit di paruh pertama tahun 2018 ini padahal nilai tukar sudah mencapai sekitar Rp 14.500 per dollar AS. Di sisi lain, kondisi pasar juga masih stabil.
"Oleh karena itu, dari sisi perusahaan asuransi kami yakin tidak akan mengalami dampak yang besar," kata dia, Jumat (12/10).
Ia menambahkan, hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana cara pemerintah menangani pelemahan ini. Pemerintah bersama Bank Indonesia diminta dapat menstabilkan pergerakan nilai tukar agar tidak berdampak pada perekonomian.
Pasalnya perekonomian yang stabil akan menjadi pondasi pertumbuhan industri, termasuk perasuransian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News