kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.303.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.584   -33,00   -0,20%
  • IDX 8.251   84,91   1,04%
  • KOMPAS100 1.131   14,37   1,29%
  • LQ45 800   15,27   1,95%
  • ISSI 291   1,34   0,46%
  • IDX30 418   7,16   1,74%
  • IDXHIDIV20 473   8,42   1,81%
  • IDX80 125   1,66   1,35%
  • IDXV30 134   1,28   0,97%
  • IDXQ30 131   2,43   1,89%

Saham Big Banks Rebound pada Kamis (9/10), Cermati Rekomendasi Analis


Kamis, 09 Oktober 2025 / 18:00 WIB
Saham Big Banks Rebound pada Kamis (9/10), Cermati Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Kinerja saham perbankan terutama bank berkapitalisasi besar kembali rebound pada penutupan perdagangan, Kamis (9/10). (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kinerja saham perbankan terutama bank berkapitalisasi besar kembali rebound pada penutupan perdagangan, Kamis (9/10) setelah pada beberapa minggu terakhir alami kelesuan. Hal ini terjadi seiring dengan asing yang mulai kembali masuk ke saham bank-bank di Tanah Air.

Berdasarkan data RTI, saham PT Bank Central Asia (BBCA), ditutup di level Rp 7.550 per saham, naik 2,37% dibandingkan penutupan Rabu (8/10). Sepanjang sesi, BBCA sempat menyentuh level tertinggi Rp 7.700 sebelum kembali melandai menjelang akhir perdagangan. Adapun selama sepekan terakhir sahamnya susut 1,95%.

Selanjutnya ada saham PT Bank Mandiri (BMRI) yang ditutup menguat 3,29% ke level Rp 4.390 per saham. Saham ini sempat mencapai harga tertinggi Rp 4.450 di tengah meningkatnya minat beli investor institusi. Selama sepekan terakhir sahamnya terlihat anjlok 2,23%.

Kemudian saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) ditutup di level Rp 3.860 per saham, menguat 3,76% dibandingkan sehari sebelumnya. BBRI menjadi salah satu saham yang paling aktif diperdagangkan hari ini. Sementara selama sepekan terakhir sahamnya terjun 1,03%.

Baca Juga: Saham Big Banks Kompak Menghijau, BBNI Jadi Jawara Kenaikan pada Kamis (9/10)

Adapun PT Bank Negara Indonesia (BBNI) menjadi bank dengan kenaikan saham tertinggi di antara bank berkapitalisasi besar lain dengan kenaikan 4,06% ke level Rp 4.100 per saham. Sementara dalam sepekan terakhir sahamnya susut 1,91%.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai, bawasanya biarpun secara minor, pergerakan harga sahamnya sebelumnya mengalami penurunan, tapi tidak salahnya harus menerapkan risk management dengan baik, dan efektif.

"Sehingga ketika hari ini rebound, tentunya kita sudah mulai mendapatkan gain. Profit gain secara bertahap, ya walaupun ini unrealized," kata Nafan kepada kontan.co.id, Kamis (9/10).

Nafan juga melihat, prospek dari big banks sentimennya positif, terlebih di semester ke-2 ia memproyeksikan kinerja perbankan mulai membaik, baik dari sisi pertumbuhan kredit  maupun memberikan performa yang positif bagi peningkatan net interest margin.

"Lagi juga the reduction of borrowing cost effect sudah mulai terjadi. Ketika Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan, sehingga memicu peningkatan permintaan kredit, belum lagi di semester ke-2 katalis positifnya banyak, mulai dari stimulus ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah, dalam rangka mendongkrak daya beli konsumsi domestik," jelas Nafan.

Selain itu, sentimen adanya momen Natal dan Tahun Baru juga dinilai bisa mendongkrak ekonomi domestik. Belum lagi sudah terjadinya ekspansi di sektor manufaktur yang bisa menjadi sentimen positif bagi kinerja perbankan.

"Belum lagi dividend yield-nya menarik, apalagi untuk bank-bank BUMN, bagi dividend hunter ini yield-nya menarik," ujarnya.

Sebagai rekomendasi investasi, Nafan memberikan rekomendasi “accumulative buy” untuk saham-saham perbankan besar seperti, BBNI dengan target harga Rp4.470 per saham, BMRI dengan target Rp4.530 per saham, BBCA dengan target Rp8.100 per saham, dan BBRI dengan target Rp4.030 per saham, BNGA Rp 1.740  per saham.

Di sisi lain Head of Online Trading BCA Sekuritas, Achmad Yaki menilai, pelemahan saham perbankan yang terjadi sejak awal Oktober 2025 dipengaruhi banyak faktor, yang paling terlihat yakni aksi jual asing yang terus berlanjut.

Baca Juga: IHSG Berpeluang Lanjut Menguat, Cek Rekomendasi Saham Pilihan untuk Besok (10/10)

"Ada kekhawatiran mengenai penurunan kualitas aset perbankan, yang memaksa bank-bank (termasuk bank besar seperti BBRI dan BBCA) untuk meningkatkan biaya pencadangan atau biaya provisi untuk mengantisipasi potensi kredit macet," terangnya.

Kenaikan biaya ini disebut dapat menekan laba bersih bank. selain itu likuiditas yang ketat (rasio LDR yang naik) berpotensi  biaya dana (cost of fund) bisa meningkat serta proyeksi perlambatan pertumbuhan kredit.

Yaki melihat,BBRI dan BBCA masih memimpin net sell asing di ikuti BBNI dan BMRI. Dari ke 4 bank ini, per hari ini, asing net Sell hampir Rp 1,4 triliun.

Yaki merekomendasikan buy untuk saham big banks kecuali BBRI cenderung hold. BBRI hold dengan target Rp 4.400, BBNI buy target Rp 6.075, BMRI buy target Rp 7.250, dan BBCA trading Buy target Rp 8.400 per saham.

Selanjutnya: TASPEN Catatkan Total Beban Klaim Sebesar Rp 10,64 Triliun per Agustus 2025

Menarik Dibaca: 6 Manfaat Kolagen untuk Rambut Sehat dan Kuat, Cari Tahu Yuk!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×