Sumber: KONTAN |
JAKARTA. PT Bank Century Tbk tahun ini akan fokus untuk menangani tumpukan aset kredit maupun surat utang bermasalah yang mereka miliki. Berdasarkan penyisiran manajemen bank, saat ini ada 32 aset bermasalah.
Manajemen menargetkan 10 dari 32 aset itu bisa mereka selesaikan hingga akhir tahun. 10 aset bermasalah itu nilainya sangat besar, mencapai Rp 1 triliun. "Sebagian besar aset bermasalah itu berupa kredit dan juga surat," kata Direktur Utama Bank Century Maryono, Kamis (22/1).
Sayang Maryono belum menyebutkan berapa jumlah total kredit bermasalah alias Non Performing Loan (NPL) di Bank Century hingga akhir tahun. Atau berapa target NPL jika restrukturisasi rampung. "Rasio modal kami masih di atas 10%," tambahnya.
Kerja berat manajemen baru yang juga wakil pemerintah ini merupakan upaya bersih-bersih akibat salah urus manajemen lama. Kini Bank Century meningkatkan pengelolaan risiko mulai dari pelaksana terdepan, hingga tingkat manajemen teratas.
Manajemen telah menyempurnakan mekanisme pengambilan keputusan. Seperti persetujuan kredit untuk nasabah korporasi dengan nominal yang besar, kini tidak lagi dari atas ke bawah. Melainkan dengan keputusan kolektif, melalui komite dengan melibatkan unit-unit terkait, seperti unit pengelolaan manajemen risiko bank.
Upaya penyehatan Bank Century ini sedikit demi sedikit mulai menunjukkan hasil. Maryono mengklaim kepercayaan nasabah Bank Century mulai pulih . "Dari awal Januari hingga tanggal 15 kemarin, simpanan masyarakat bertambah Rp 100 miliar," tuturnya.
Maryono berharap dana masyarakat terus bertambah sehingga pada akhir tahun ini bisa terkumpul Rp 7,5 triliun. Artinya naik 47% dibanding Desember 2008 yang sebesar Rp 5,1 triliun. Sedangkan untuk penyaluran kredit, Bank Century mentargetkan akhir 2009 nanti bias mencapai sebesar Rp 6,8 triliun. Naik 44% dibanding Desember 2008 yang sebesar Rp 4,7 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News