Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) telah menetapkan harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp 77 per saham. Bank berkode saham BEKS ini akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 23,39 miliar saham baru seri C dengan nominal Rp 50 per saham.
Dengan penetapan harga rights issue tersebut, bank pembangunan daerah (BPD) ini berpotensi meraup total dana Rp 1,8 triliun jika semua pemegang saham mengeksekusi hak mereka.
Sebelumnya, terbetik kabar, bahwa ada pembeli siaga atau standby buyer dalam rights issue tersebut. Salah satunya konsorsium Reliance Group.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama Bank Banten, Agus Syabarrudin mengungkapkan, bahwa banyak investor yang berminat menjadi pembeli siaga saham Bank Banten. Namun karena keterbatasan waktu dan aturan yang harus dipenuhi, maka tak memuatnya dalam prospektus.
Baca Juga: Manajemen AJB Bumiputera akan pilih BPA baru
"Sehingga prospektus menyatakan belum ada standby buyer, padahal sudah banyak yang masuk mau masuk. Tapi tidak bisa kami tulis, karena waktu sudah habis," kata Agus, kepada Kontan, Senin (11/10).
Namun mereka tetap menunjukkan keseriusannya untuk menyerap saham Bank. Kemungkinan besar mereka akan masuk pada periode perdagangan Hak Memesan Efek Terdahulu (HMTED) pada 14 Oktober - 21 Oktober 2021 mendatang.
"Kemungkinan besar saat trading, mereka akan masuk. Jadi para investor maunya seperti ini, kalau tidak masuk pada Penawaran Umum Terbatas (PUT) VII, ya udah masuk ke PUT VIII pada 2022. Jadi konsolidasi lebih siap," jelas Agus.
Bahkan, Bank Banten telah menunjuk Reliance sebagai lead arranger dalam gelaran right issue tersebut. Salah satu bentuk keseriusan komitmen keduanya juga melalui kerja sama bancassurance untuk penjualan produk proteksi Asuransi Reliance Indonesia (ARI) di Bank Banten.
Baca Juga: Jadi Standby Buyer Rights Issue Bank Banten (BEKS)? Reliance: Belum Ada Komitmen
Ia menyatakan, Reliance group telah menyatakan serius dalam right issue ini. Ia juga sudah mengikuti rapat internal dan memaparkan rencana bisnis Bank Banten ke depan di hadapan manajemen Reliance.
Selain Reliance Group, ada grup korporasi lain yang siap jadi investor potensial dan menempatkan depositonya di Bank Banten. Namun ia belum mau mengungkapkan siapa korporasi tersebut.
"Jadi deposito sebagai bentuk nyata keseriusan mereka untuk berpartisipasi dalam PUT dan dananya sudah siap. Namun bukan sebagai pembeli atau investor siaga," terangnya.
Baca Juga: BSI luncurkan co-branding kartu ATM untuk Santripreneur Indonesia
Diantara group tersebut, ada yang sudah siap menyiapkan dana Rp 250 miliar - Rp 600 miliar. Dengan begitu, ia optimistis bisa memperoleh dana right issue hingga Rp 1,8 triliun. "Saya tenang saja, sudah ada (investor) yang serius. Jadi tinggal tunggu tanggal mainnya," ujarnya.
Nantinya, investor baru akan membeli saham yang tidak diserap oleh pemegang saham lama. Kemungkinan besaran nilainya bergantung dari berapa bayak saham yang dibeli oleh pemegang saham eksisting.
"Tapi bukan hanya Reliance, banyak investor lain di luar Reliance yang masuk investor baru baik perorangan maupun korporasi," tutupnya.
Selanjutnya: Dari 9 bank yang akan rights issue, saham bank ini yang direkomendasikan analis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News