kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.406.000   -6.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.664   19,00   0,11%
  • IDX 8.640   28,41   0,33%
  • KOMPAS100 1.190   5,25   0,44%
  • LQ45 854   4,57   0,54%
  • ISSI 309   2,52   0,82%
  • IDX30 440   2,31   0,53%
  • IDXHIDIV20 513   4,65   0,91%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 140   1,06   0,76%
  • IDXQ30 141   1,14   0,82%

ADPI Prediksi AUM dan Peserta Naik di 2026 Terdorong Program Pensiun Sukarela


Kamis, 04 Desember 2025 / 19:54 WIB
ADPI Prediksi AUM dan Peserta Naik di 2026 Terdorong Program Pensiun Sukarela
ILUSTRASI. SHANGHAI, CHINA - DECEMBER 12, 2024 - Illustration Chinese Ministry of Social Security implements personal pension system, Shanghai, China, December 12, 2024. (Photo by CFOTO/Sipa USA)


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) menilai prospek industri dana pensiun pada 2026 masih tetap tumbuh. Hal ini nampak dari sisi aset kelolaan alias asset under management (AUM) maupun jumlah peserta.

Humas ADPI, Syarifudin Yunus mengatakan, potensi pertumbuhan industri masih terbuka lebar seiring dengan besarnya jumlah pekerja yang dapat didorong untuk memiliki program pensiun sukarela.

“Prospek dana pensiun di tahun 2026 relatif positif dan menjanjikan, baik dari sisi AUM maupun jumlah peserta, apalagi bila kondisi ekonomi mendukung. Potensi pekerja sangat besar untuk diajak memiliki program pensiun sukarela,” ujar Syarifudin kepada Kontan, Kamis (4/12/2025).

Baca Juga: Jumlah Peserta Dana Pensiun Sukarela Hanya Naik Tipis, OJK Dorong Hal Ini

Menurut Syarifudin, pengembangan industri dana pensiun ke depan tidak bisa hanya bertumpu pada produk, melainkan perlu dibarengi penguatan ekosistem secara menyeluruh. Ekosistem tersebut mencakup edukasi yang masif, kemudahan akses kepesertaan, hingga peningkatan tingkat kepercayaan publik.

"Karena industri dana pensiun memang program yang didedikasikan menyiapkan pensiun pekerja, termasuk untuk pekerja informal dan UMKM," lanjut dia.

Selain itu, Syarifudin menilai ada sejumlah faktor utama yang akan menjadi pendorong perkembangan industri dana pensiun pada 2026. Di antaranya dukungan regulasi, akselerasi edukasi ke masyarakat, pemanfaatan akses digital, penguatan kinerja investasi, serta pembangunan kepercayaan publik.

Di sisi lain, ia mengingatkan pentingnya strategi pengelolaan investasi di tengah potensi volatilitas pasar pada 2026. Menurutnya, pemain dana pensiun perlu mengacu pada praktik pengelolaan portofolio institusi besar serta arahan regulator.

“Perlu memperkuat rebalancing portofolio, mengelola risiko suku bunga, penguatan asset-liability management, dan memperkuat tata kelola dan komite investasi," tambahnya.

Selanjutnya: Semen Indonesia (SMGR) Perkuat Bisnis Berkelanjutan dengan Inovasi Industri Hijau

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (5/12), Hujan Sangat Lebat Turun di Provinsi Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×