Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan asuransi umum mencatatkan kinerja positif terkait pendapatan premi per Agustus 2024. Salah satunya adalah PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo).
Mengenai hal itu, Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo Brellian Gema mengatakan, pendapatan premi yang diterima perusahaan per Agustus 2024 sebesar Rp 2,55 triliun.
"Nilai itu tumbuh 45,88%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (30/9).
Baca Juga: AAUI Proyeksikan Pendapatan Premi Asuransi Umum Tumbuh Dobel Digit pada Akhir Tahun
Gema menerangkan, pertumbuhan tersebut ditopang oleh beberapa lini bisnis asuransi andalan perusahaan.
Salah satunya, yaitu asuransi properti yang berhasil mengumpulkan premi sebesar Rp 622,53 miliar. Nilai itu tumbuh 27,75%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 487,31 miliar.
Lebih lanjut, Gema mengatakan kontributor premi Jasindo yang tidak kalah besar berasal dari asuransi energi. Lini bisnis itu menyumbangkan premi sebesar Rp 491,36 miliar per Agustus 2024.
Baca Juga: Great Eastern Targetkan Pendapatan Premi Rp 760 Miliar hingga Akhir Tahun
Gema menyampaikan keberhasilan itu mencerminkan fokus perusahaan pada industri mega risk. Selain asuransi properti dan energi, dia bilang produk lain juga mencatatkan pertumbuhan positif, seperti engineering, marine hull, dan cargo.
"Pencapaian ini merupakan bukti bahwa Jasindo telah kembali fokus pada core competence-nya. Pertumbuhan pada produk-produk itu memang sejalan dengan target industri-industri yang menjadi kompetensi kami," ungkapnya.
Baca Juga: AAUI Catat Pertumbuhan Premi Asuransi Aviation Capai 90,8% di Semester I-2024
Senasib dengan Jasindo, PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) juga mencatatkan pertumbuhan signifikan terkait pendapatan premi.
Marketing Director Great Eastern General Insurance Indonesia Linggawati Tok menyebut, pendapatan premi perusahaan per Agustus 2024 sebesar Rp 585 miliar.
"Nilai itu tumbuh sekitar 29,5%, dibandingkan pendapatan premi periode yang sama tahun lalu," ujarnya kepada Kontan.co.id.
Linggawati menerangkan perolehan premi terbesar dari lini bisnis asuransi properti sebesar 54%, disusul asuransi marine cargo dan asuransi rekayasa masing-masing sebesar 14% dan 12%.
Dia menyampaikan pertumbuhan premi asuransi properti utamanya didukung dari sektor industrial sebesar 70%, sedangkan dari sektor retail dan UMKM sebesar 30%.
Baca Juga: Prudential: Penurunan Suku Bunga Berdampak Positif pada Unitlink Berbasis Obligasi
Adapun pertumbuhan premi lini bisnis marine cargo didukung oleh peningkatan volume pengiriman kargo baik domestik maupun ekspor-impor.
"Pengiriman kargo domestik didominasi jenis kargo kebutuhan pokok, seperti beras, gula, serta produk-produk makanan dan minuman. Kargo ekspor-impor didominasi oleh barang-barang berupa bahan makanan dan olahan, CPO, material kontruksi, dan berbagai hasil pertambangan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Linggawati mengatakan pertumbuhan premi dari asuransi rekayasa (engineering) didukung oleh peningkatan konstruksi sipil di sektor komersial, seperti perumahan, perkantoran, pergudangan, dan mal, serta dari sektor industrial atau pembangunan pabrik terutama pabrik otomotif, makanan, dan pengolahan hasil tambang.
Linggawati juga menyampaikan perusahaan menargetkan pendapatan premi sampai akhir tahun ini sebesar Rp 760 miliar dengan tetap mengharapkan tren positif di tiga sektor bisnis yang menjadi andalan perusahan, yaitu asuransi properti, motor, marine cargo, dan engineering.
Baca Juga: Pendapatan Premi Asuransi Umum Tumbuh Subur
Sementara itu, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memproyeksikan pendapatan premi industri asuransi umum masih akan bertumbuh sampai akhir tahun ini. Ketua Umum AAUI Budi Herawan memprediksi pertumbuhan hingga akhir tahun ini bisa mencapai dobel digit.
"Saya melihat pertumbuhannya akan lebih baik dibandingkan tahun lalu. Adapun proyeksi pertumbuhan antara 10%–15% pada akhir tahun," ucapnya saat ditemui di konferensi pers AAUI di kawasan Jakarta Selatan, Senin (30/9).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News