kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah konglomerasi menggarap bisnis fintech, begini strategi yang disiapkan


Selasa, 15 Oktober 2019 / 11:36 WIB
Sejumlah konglomerasi menggarap bisnis fintech, begini strategi yang disiapkan
ILUSTRASI. Peluncuran aplikasi mobie Maucash. Bermodal jaringan bisnis yang luas, Astra, Sinarmas hingga Djarum manfaatkan jaringan grup untuk kerek bisnis fintech. /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/05/09/2019.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jaringan bisnis konglomerasi kian membesar. Apalagi mereka mulai memperluas bisnisnya ke industri financial technology (fintech) lending. Tercatat ada tiga fintech lending yang terhubung dengan para konglomerasi baru mendapat izin penuh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Bermodal jaringan bisnis yang luas, mereka manfaatkan untuk mengerek jumlah penyaluran kredit. Pertama, Grup Astra melalui PT Astra Welab Digital Arta (AWDA) dengan nama platform Maucash. Presiden Direktur AWDA Rina Apriana mengaku memanfaatkan cabang-cabang jaringan Astra sebagai jalur offline penyaluran kredit Maucash.

“Bahkan di aplikasi Maucash, ada tombol khusus untuk karyawan Astra sehingga mereka dapat bertransaksi dengan nyaman,” kata Rina kepada Kontan.co.id, Senin (14/10).

Baca Juga: Bidik nasabah milenial, Bank Artha Graha gandeng Kafe Nomu

Menurutnya, pengembangan ekosistem di Astra Grup menjadi strategi dan market produk yang tepat bagi Maucash. Selain memanfaatkan ekosistem Grup, Maucash juga berencana keluarkan produk pembiayaan produktif.

Maucash masih mempelajari dan mempersiapkan strategi untuk menjangkau market produktif, sektor yang disasar serta pengelolaan underwriting dalam menekan risiko. Sejak diluncurkan tahun 2018 lalu, aplikasi Maucash telah diunduh lebih dari 1 juta pengguna Android. Maucash mengklaim sudah memproses 500.000 aplikasi pinjaman.

Kedua, Sinar Mas dengan platform Finmas. Ini merupakan fintech yang berada di bawah PT Oriente Mas Sejahtera. Kepala Komunikasi Korporat Finmas Rainer Emanuel menyatakan dengan status izin OJK membuka kesempatan lebih besar untuk berinovasi dan berkolaborasi mengembangkan bisnis, produk, layanan termasuk dengan Grup Sinarmas.

“Kami lebih ke channeling dan network komunitas atau across group. Finmas tidak hanya karyawan Sinar Mas,” ujarnya.

Rainer belum mau mengungkapkan berapa target pengguna dan penyaluran kredit di 2019. Yang jelas, Finmas menargetkan skalabilitas produk cash loan terutama produktif dan multiguna untuk kebutuhan sandang, pangan, pendidikan kesehatan. Dengan begitu masyarakat Indonesia bagian barat dan timur mendapatkan akses keuangan lebih besar.

Baca Juga: Santara targetkan mampu menjaring 300.000 pemodal sampai akhir tahun

Ketiga Group Djarum. Bisnis Djarum melalui unit usaha Bank Central Asia (BCA) yaitu Central Capital Ventura yang memiliki saham di fintech KlikACC yang izinnya baru saja dikeluarkan oleh OJK. Direktur Utama KlikACC Peter Djatmiko mengungkapkan bahwa pihaknya memanfaatkan sinergi dengan Bank BCA.

"KlikACC akan menjadi channeling dengan BCA untuk menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR). Yang sudah mulai berjalan adalah KUR untuk petani tembakau dan dokter mata, dan sedang dirintis KUR untuk petani jagung, petani garam dan peternak ayam,” ungkap Peter.




TERBARU

[X]
×